Suara.com - Juhri Ashari Hasibuan, Ustadz yang menjadi korban penganiayaan saat memimpin salat subuh di Masjid Baitul Arsy mengaku sudah ikhlas dan telah memaafkan pelakunya, Deni Ariawan.
“Kami ikhlas, tidak apa-apa, lagian ditampar pun tidak ada bekas,” kata Juhri seperti dikutip Riauonline.com--jaringan Suara.com, Minggu (9/5/2021).
Ia menjelaskan sebetulnya sudah memutuskan untuk berdamai dengan pelaku dan menandatangani perjanjian damai di Polsek Tampan. Namun setelah pulang, sekitar pukul 12 ia ditelpon pihak kepolisian lagi diminta datang ke Polsek Tampan. Ternyata surat yang dibuat dan ditandatangani tersebut banyak banyak diprotes jemaah Baitul Arsy.
“Banyak yang tidak setuju, Ini kan penistaan agama, penganiayaan terhadap umat islam masa cuma surat persetujuan damai,” ujar Juhri.
Bahkan ia menyebut pihak kepolisian juga banyak diteror karena terlalu cepat mengambil keputusan damai. Sehingga diputuskan untuk membuat pengajuan ulang untuk kasus ini.
Juhri mengaku tidak tahu dengan pelaku dan tidak pernah melihat pelaku di sekitar masjid sebelumnya. Selain itu, ia memang baru di masjid tersebut.
“Setahu saya belum pernah, karena saya baru juga di sini. Ramadhan seminggu lah saya pindah ke sini,” jelasnya.
Sontak hal ini membuatnya kaget karena tidak merasa memiliki masalah personal apapun dengan pelaku.
“Saya kaget. Kenal tidak, langsung menampar,” ungkapnya.
Baca Juga: Imam Masjid yang Dipukul Saat Pimpin Jemaah Salat, Baru Sebulan Bertugas
Terkait dengan kabar pelaku yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Juhri mengaku kurang yakin. Ia menyebut perilaku pelaku saat masuk dan menerobos hingga menamparnya justru menunjukkan kehati-hatian.
“Kalau saya yakin empat puluh persen saja, setelah saya telusuri jauh dia seperti berhati-hati, kalau orang gila tidak mungkin berhati-hati. pasti dia terobos,”
Berdasarkan rekaman CCTV ia menyebut pelaku masuk dari pintu kiri. Alih-alih menerobos langsung dari shaf kanan yang ramai pelaku memilih masuk dari kanan dimana shaf sedikit longgar.
Ia menyebut mungkin memang sudah ditakdirkan demikian. Sekitar masjid yang biasanya ada remaja berjaga kosong. Padahal biasanya ada remaja yang yang berjaga berkeliling dua atau tiga orang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga