Suara.com - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari kritikan berbagai pihak terhadap pidato Presiden Jokowi yang mengungkit kuliner bipang ambawang. Salah satunya politisi PKB Maman Imanulhaq yang menyayangkan pidato tersebut.
Refly Harun mengatakan, kritikan Maman itu terlontarkan karena pidato Jokowi soal kuliner lebaran bisa jadi sudah luar biasa kebangetan.
Hal tersebut disampaikan Refly Harun dalam video berjudul "LIVE! RAMAI-RAMAI KRITIK BIPANG ALIAS BABI PANGGANG!!" yang disiarkan melalui kanal YouTube miliknya, Minggu (9/5/2021).
Refly Harun memulai dengan menyebut kritikan bisa dianggap lebih objektif apabila disampaikan oleh pecinta Jokowi. Namun, dalam kasus ini menurutnya tidak bisa dibilang begitu.
Pasalnya, Refly Harun merasa isi pidato Jokowi sudah kebangetan lantaran kurang sesuai dengan konteks.
"Bicara bipak ini kalau tidak kebangetan gak juga orang bereaksi keras. Tapi karena luar biasa kebangetan, ya orang bereaksi keras atas hal-hal seperti ini," ujarnya seperti dikutip Suara.com.
Dalam kadar tertentu, Refly Harun mengatakan seseorang harus bersifat objektif. Menurutnya, isi pidato sebagaimana disampaikan Jokowi tidak perlu dibela karena termasuk kesalahan fatalistik.
Lebih lanjut, Refly Harun menilai pertanyaan harus dilemparkan kepada siapa pembuat teks pidato yang dibacakan Presiden Jokowi.
Selain itu, dia juga menyarankan agar Jokowi kedepan tidak hanya membaca pidato saja, tetapi juga menginformasi berbagai informasi yang tertera.
Baca Juga: Viral Wanita Ngaku Lolos Penyekatan Mudik, Bergaya Emak-emak Pulang Pasar
"Mungkin dia menyepelekan bipang ambawang, kan harusnya ketika merekomendasikan makanan dia tahu apa yang dimaksud. Pempek tahu dari Palembang, gudeg jogja tahu, tapi begitu bipak ambawang harusnya tanya agar tidak sekadar baca," katanya.
Refly Harun menuturkan, apabila Jokowi berasalan tidak tahu, itu akan menjadi aneh.
"Kalau alasan tidak tahu ya aneh. Bagaimana mugkin dia merekomendasikan makanan yang dia sendiri tidak tahu walaupun secara faktual belum tentu tahu," terangnya.
Meski begitu, Refly Harun mengaku tidak tahu ini kesalahan siapa. Bukan masalah bipang ambawang, dia lebih menyoal proses komunikasi yang disiapkan oleh pihak Jokowi.
"Saya gak tahu kesalahan siapa. Tapi ketika membuat teks pertama, ketika menyebut bipak ambawang, maksudnya apa. Bipang ambawang jelas-jelas babi panggang. Mungkin pembuat teks gak tahu bahan dasar bipang itu babi," tukasnya menandasi.
Masa Idul Fitri Pesan Online Babi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar