Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa komunitas internasional harus memberi pelajaran yang kuat pada Israel atas sikapnya pada Palestina.
Menyadur Al Jazeera Kamis (13/05), Erdogan menyatakan hal itu pada Putin dalam panggilan telepon pada hari Rabu. Ia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk turun tangan dengan "pesan yang tegas dan jelas" kepada Israel.
Erdogan menyarankan Putin untuk mempertimbangkan perlindungan internasional guna melindungi Palestina.
Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki mengatakan, komentar ini muncul di tengah meningkatnya kekerasan di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.
Perang kembali berkobar setelah Hamas mengeluarkan ultimatum pada hari Senin, menuntut agar Israel menarik mundur pasukannya dari kompleks Masjid Al-Aqsa.
Mereka menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut dan gas air mata ke arah jamaah Palestina di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Sebelumnya, Israel berencana mengusir paksa penduduk dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.
Akhir tahun lalu, Turki menyatakan keinginannya untuk melihat 'hubungan baik' dengan Israel setelah bertahun-tahun berselisih tentang pendudukan Tel Aviv di Tepi Barat dan perlakuannya terhadap Palestina.
Mereka memulihkan hubungan pada 2016, tetapi itu kembali memburuk pada 2018. Mei di tahun yang sama, Ankara menarik utusannya karena serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga: Di Tengah Konflik, Joe Biden Klaim Israel Berhak Membela Diri
Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sering bertukar komentar dengan nada amarah, tapi kedua negara terus berdagang satu sama lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'