"Anies Baswedan pernah kena covid dan harus mengatakannya karena banyak orang berhubungan dengan dia. Bima Arya juga, tapi Airlangga Hartarto gak mengatakannya," sambung dia.
Melihat beberapa pejabat itu, Refly Harun lantas kembali mengungkit Habib Rizieq yang sudah mendekam di penjara selama beberapa bulan. Dia mengatakan, ancaman hukuman 10 tahun keterlaluan.
"Kita menegakkan hukum secara rasional, kalau tidak mengatakan yang sebenarnya, lalu diancam hukuman 10 tahun itu keterlaluan," tegasnya.
Habib Rizieq sudah mendekam berbulan-bulan di tahanan menurut Refly Harun sudah lebih dari cukup. Oleh sebab itu, kasus ini kata dia bisa menjadi bahan koreksi bagi penegakan hukum.
"Yang bersangkutan sudah mendekam 5 bulan lebih di tahanan alias 150 hari lebih. Itu more than enough. Kasus Habib Rizieq harusnya bisa mengoreksi proses penegakan hukum. Lainnya its okey. Ahok dalam kasus ini tidak merugikan siapa-siapa," tandasnya.
Sebelumnya Ahok Ahok membagikan pengalamannya usai terpapar Covid-19. Ia menyarankan warga yang hasil tes swabnya positif Covid-19 agar segera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Prinsipnya jika kita Test rutin dan temukan positif. Sebaiknya langsung ke RS Dengan pengalaman yang ada dan cepat ditangani , mudah mudahan cepat disembuhkan," kata Ahok kepada Suara.com, Sabtu (15/5/2021).
Ahok sempat terpapar Covid-19 dan menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina. Sebagai penyintas, ia menganjurkan jika hendak melakukan isolasi mandiri juga harus mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan dari rumah sakit.
"Terutama pastikan saturasi oksigen. Dokter di rumah sakit sudah tahu pemberian vitamin dan juga obat anti virus. Bisa juga diminta isolasi saja dengan bekal vitamin dan obat obat rumah sakit," ujar.
Baca Juga: Heboh Wanita Sebut 'Palestina Babi, Mari Kita Bantai', Tuai Kecaman
Tak hanya itu, mantan Gubenur DKI Jakarta itu berpesan agar masyarakat tetap waspada dengan penularan Covid-19 saat bertemu siapapun termasuk saudara. Ahok menyarankan untuk menghindari makan bersama atau satu mobil dengan siapapun jika tak memiliki hasil tes swab PCR.
"Hindari ketemu terutama makan bareng atau semobil dengan siapapun termasuk saudara jika tidak ada hasil test swab PCR," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Usai Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Purbaya Didesak Kembalikan Kepercayaan Publik
-
Sri Mulyani Dicopot jadi Berita Baik
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
Terkini
-
KPK Lelang Gelang Naga Emas hingga Properti Rp 60 Miliar Bulan Ini, Tertarik?
-
Duduk Perkara Mutilasi Mojokerto, Begini Pengakuan Pelaku
-
14 Orang Resmi Tersangka Kasus Serang Polsek hingga Bakar Polres Jaktim, Ini Peran Mereka!
-
Sepak Terjang Ferry Juliantono, Politisi Gerindra Jadi Menteri Geser Budi Arie Setiadi
-
Komnas HAM Akui Sulit Panggil Saksi Kasus Munir, Ancam Bakal Lakukan Panggilan Paksa
-
Siapa Mukhtarudin? Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding yang Dicopot Prabowo!
-
Sri Mulyani Out! Pernah Curhat Soal Drama di DPR: Penuh Kepura-puraan!
-
Transportasi Publik Jakarta Peringkat 17 Dunia, Terbaik Kedua di ASEAN Ungguli KL dan Bangkok
-
Ferry Juliantono Gantikan Budi Arie: Dulu Aktivis 98 & Loyalis Prabowo yang Jadi Menteri Koperasi
-
Isu Ijazah Gibran Memanas, Roy Suryo Sampai Bandingkan dengan Bung Hatta