Suara.com - Konflik Israel dan Hamas belakangan kembali memanas. Israel dikabarkan melancarkan serangan habis-habisan ke Gaza, Palestina, guna membalas serangan rudal yang diluncurkan Hamas ke Israel. Sebenarnya, bagaimana sejarah Hamas?
Sebagian besar warganet pasti bertanya-tanya, siapa sebenarnya kelompok Hamas? Oke mari simak penjelasannya berikut ini.
Sejarah Hamas
Hamas secara harfiah diartikan sebagai ‘Gerakan Pertahanan Islam’. Diketahui, mereka adalah organisasi Islam Palestina yang didirikan oleh Sheik Ahmed Yassin tahun 1987.
Tahun 1988, Piagam Hamas menegaskan bahwa Hamas berdiri untuk membebaskan negara Palestina dari pendudukan Israel. Selain itu, mereka juga ingin mendirikan negara Islam di wilayah Israel, Tepi Barat, serta Jalur Gaza.
Diketahui, Hamas memerintah kawasan Jalur Gaza dari tahun 2007, setelah memenangkan sebagian besar kursi parlemen di Palestina tahun 2006 dan berhasil menumbangkan organisasi politik Fatah dalam berbagai bentrokan.
Pada Juli 2009, Khaled Meshal selaku kepala biro politik Hamas, menyampaikan bahwa Hamas bersedia bekerja sama dengan ‘resolusi konflik Arab-Israel, termasuk negara Palestina sesuai perbatasan tahun 1967’.
Namun, dengan catatan pengungsi Palestina memiliki hak untuk kembali ke Israel serta Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara baru.
Tahun 2014, Mousa Abu Marzook Mohammed selaku wakil ketua biro politik Hamas menyampaikan bahwa ‘Hamas tidak akan mengakui Israel’, serta menambahkan ‘ini merupakan garis merah yang tak dapat dilewati’.
Baca Juga: Siswi SMA Hina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah, KPAI Buka Suara
Melakukan Teror
Serangan maupun teror terhadap Israel, penduduk sipil serta target militer telah dilakukan Izzuddin al-Qassam selaku sayap militer yang berkerjasama dengan Hamas.
Teror terhadap penduduk sipil menyertakan serangan roket serta bom bunuh diri dari 1993 hingga 2006. Sedangkan serangan terhadap militer berupa tembakan senjata ringan, roket serta serangan mortir.
Pada Juni 2008, terjadi gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir. Pada masa gencatan senjata, Hamas menghentikan serangan ke Israel. Namun, gencatan senjata tersebut hanya bertahan empat bulan. Selepas itu, konflik kembali terjadi.
Penduduk Palestina Dijadikan Perisai
Israel menuduh Hamas menggunakan penduduk Palestina, khususnya anak-anak sebagai perisai manusia. IDF berpendapat militan menjadikan anak-anak sebagai tameng untuk melawan para penembak jitu Israel.
Berita Terkait
-
Siswi SMA Hina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah, KPAI Buka Suara
-
Kitabisa.com Salurkan Donasi Rp4 Miliar untuk Bangun RS di Palestina
-
UN Watch Masukkan Indonesia ke Daftar Negara 'Memalukan', Warganet Bereaksi
-
Ferdinand Hutahaean Usulkan Pemerintah Jadi Sahabat Palestina dan Israel
-
Hakim Suruh Rizieq Copot Syal Palestina di Sidang: Jangan Bawa Atribut!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera