Suara.com - Wacana PNS work from Bali ramai diperbincangkan oleh berbagai pihak. Mulai dari beberapa kementerian yang mengagendakan dan mengusulkan demikian, hingga respon masyarakat di berbagai daerah.
Tentu saja wacana ini cukup menarik perhatian, karena dinilai sangat kontradiktif dengan banyak hal, namun juga memiliki tujuan yang cukup baik. Berikut ini informasi lengkap terkait program PNS work from Bali.
Sebenarnya, wacana ini sudah bergulir cukup lama, namun sepertinya baru akan digarap secara serius dalam beberapa waktu ke depan. Tentu, tidak semua PNS bisa mengikuti agenda ini, sebab akan sangat tidak masuk akal untuk cost yang harus dikeluarkan.
Wacananya adalah sebanyak 25% dari jumlah PNS di Jakarta, khususnya di kementerian, akan masuk dalam kuota PNS work from Bali. Namun untuk syarat golongan, beban kerja, serta jumlah pasti, masih terus dimatangkan.
Satu syarat PNS work from Bali yang sepertinya akan jadi hal utama adalah tidak diikutsertakannya keluarga dalam tugas dinas di Bali selama waktu yang ditentukan tersebut.
Apa Tujuan PNS work from Bali?
Pihak kementerian terkait sendiri mengungkapkan, tujuan utama dari PNS work from Bali ini adalah untuk membantu Bali pulih secara finansial. Seperti kita ketahui bersama, sektor industri pariwisata Bali luluh lantak akibat pandemi, dan sedikit banyak berpengaruh pada stabilitas ekonomi nasional. Maka program ini ditujukan agar terdapat perputaran ekonomi untuk industri pariwisata Bali.
Tujuan lain mungkin adalah untuk membantu meningkatkan produktivitas dari staf PNS yang nantinya akan dikirim ke Bali. Idealnya, dengan suasana kerja yang baru dan segar serta meyenangkan, output pekerjaan akan semakin baik pula.
Baca Juga: Gaji dan Tunjangan CPNS 2021: Golongan I hingga Eselon III
Idealnya konsep PNS work from Bali ini akan membawa dampak baik bagi banyak pihak. Namun masyarakat juga tak sedikit yang tidak setuju dengan wacana tersebut. Berbagai alasan diungkapkan, dan sebenarnya cukup masuk akal.
- Pertama, untuk pemilihan staf yang akan bekerja di Bali, ditengarai akan menjadi celah yang mudah sekali dimanfaatkan untuk tindakan kecurangan kecil atau besar. Tentu ini akan jadi potensi masalah baru.
- Kedua, kondisi masih belum stabil, dinilai mengirim staf PNS ke Bali justru akan kontraproduktif dengan upaya pemerintah dalam mengurangi laju mobilisasi masyarakat umum. Meski memang di Bali sendiri tingkat vaksinasi terbilang cepat, namun resiko tetap ada.
- Ketiga, anggaran yang besar, untuk memberangkatkan PNS ke Bali, dan kepulangannya, serta akomodasinya, tentu akan memakan anggaran yang cukup besar. Hal ini juga dinilai kurang sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberikan bantuan dan mengelola keuangan negara secara makro.
- Keempat, sensitivitas pada masyarakat. Di tengah upaya pemerintah untuk terus menggalakkan pembatasan mobilisasi, justru lembaga negara resmi secara sengaja dan terstruktur melakukan mobilisasi secara rutin. Tentu tak sedikit masyarakat yang akan protes terhadap hal ini.
Well, lepas dari semua argumen pro dan kontra yang muncul, idealnya PNS work from Bali akan membawa dampak positif, jika dilihat secara perencanaan di atas kertas. Semoga jika wacana ini berhasil dijalankan, dampak positif dapat menjadi nyata dan minim kesalahan atau penyalahgunaan dalam bentuk apapun.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global