Suara.com - Sebuah studi mengungkapkan jika vaksin Pfizer dan AstraZeneca efektif dalam melindungi dari serangan virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India.
Menyadur The Guardian, Senin (24/5/2021) Public Health England (PHE) melakukan studi antara 5 April dan 16 Mei dan menemukan bahwa vaksin Pfizer 88% efektif melawan Covid-19 varian India dua minggu setelah disuntik dosis kedua.
Sementara itu, vaksin dari AstraZeneca memiliki angka efektif hingga 60%, dibandingkan dengan 66% terhadap varian Kent pada periode yang sama.
Perbedaan efektivitas antara kedua vaksin tersebut dapat disebabkan oleh pemberian dosis kedua, dimana AstraZeneca jauh lebih lama daripada Pfizer, kata PHE pada hari Sabtu.
Data menunjukkan bahwa perlu waktu lebih lama bagi vaksin AstraZeneca untuk mencapai efektivitas maksimal, sehingga dapat meningkatkan perlindungan.
"Sekarang jelas betapa pentingnya dosis kedua untuk mengamankan perlindungan sekuat mungkin terhadap Covid-19 dan variannya," kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock.
Selain perlindungan yang ditawarkan terhadap gejala Covid-19, PHE mengatakan pihaknya memperkirakan akan melihat tingkat keefektifan yang lebih tinggi untuk mencegah kematian akibat Covid-19.
"Studi ini memberikan kepastian bahwa dua dosis dari masing-masing vaksin menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit simptomatik dari varian B.1.617.2 [India] dan kami berharap vaksin tersebut menjadi lebih efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian," kata Mary Ramsay, kepala imunisasi di PHE.
Dr Susan Hopkins, direktur tanggapan strategis Covid-19 untuk PHE menyambut baik studi tersebut. "Kami sekarang mendapat bukti awal bahwa vaksin melindungi [terhadap varian India]," katanya.
Baca Juga: 424 Ribu Orang di Sulawesi Selatan Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
"Itu kabar yang sangat bagus. Apa yang kami katakan sekarang adalah mendorong dosis kedua dan mendapatkan sebanyak mungkin orang yang divaksinasi." ujarnya.
Studi tersebut juga menemukan bahwa kedua vaksin itu 33% efektif melawan penyakit simptomatik yang disebabkan oleh Covid-19 varian India, tiga minggu setelah disuntik dosis pertama.
Dr Hopkins menambahkan bahwa PHE akan melakukan studi lebih lanjut setiap minggu dan akan memberi tahu pemerintah tentang implikasinya terhadap usulan pelonggaran pembatasan Covid-9 bulan depan.
Analisis terpisah oleh PHE menunjukkan bahwa program vaksinasi sejauh ini telah mencegah 13.000 kematian akibat Covid-19 dan sekitar 39.100 perawatan di rumah sakit pada orang tua di Inggris, hingga 9 Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!