Suara.com - Sebuah organisasi yang tidak biasa menyatukan orang Yahudi dan Islam untuk melawan kebencian dan mengedepankan dialog. Di kota kecil Marburg, Jerman, mereka bersama-sama menyerukan diakhirinya kekerasan di Timur Tengah.
Satu tahun lalu, Monika Bunk dan Bilal El-Zayat mendirikan Gemeinsam e.V. Marburger Gemeinschaft für Jüdisch-Muslimischen Dialog atau Bersama: Masyarakat Marburg untuk Dialog Muslim-Yahudi di Marburg, Jerman.
"Kami tidak akan membawa konflik Timur Tengah ke Marburg, di mana kami tidak dapat menyelesaikannya," kata kedua aktivis tersebut.
Bunk menjelaskan "Anda dapat mengkritik kebijakan Israel semau Anda, tetapi Anda tidak dapat menyangkal keberadaan atau pengakuannya."
Tujuh tahun lalu, selama Perang Gaza 2014, Bunk dan El-Zayat diminta berperan sebagai mediator untuk mencegah konflik Timur Tengah berujung pada konfrontasi di Marburg.
Inisiatif mereka di Marburg adalah salah satu contoh mengatasi perpecahan. Bunk adalah seorang Yahudi berprofesi ahli teologi, sedangkan El-Zayat adalah seorang muslim yang pekerjaannya dokter bedah.
Mereka sudah saling kenal selama 20 tahun. Konflik Timur Tengah saat ini menguji kepercayaan komunitas Yahudi dan Islam.
Komunitas Islam Marburg beranggotakan sekitar 5.000 orang dan beberapa anggotanya adalah warga Palestina dari Jalur Gaza.
Kebebasan berbicara dan batasannya Kepercayaan anggota asosiasi Yahudi-Muslim telah tumbuh dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Dulu Dihormati Kaum Bangsawan, Warga Jerman Masih Mengenang Raden Saleh
Mereka memastikan agama dan politik terbagi dengan ketat. Terlepas dari perbedaan pendapat, ada penyebab yang sama yakni keinginan untuk hidup bersama secara damai di Marburg.
"Kami telah belajar selama bertahun-tahun untuk lebih memahami pihak lain," kata Bunk.
Bunk mengingat pertengkaran yang dia dan El-Zayat alami terkait dengan publikasi kartun yang mengolok-olok Nabi Muhammad SAW.
Mereka sangat terpisah satu sama lain. Namun, saat ini ketika media sosial menambah api konflik antaragama, para pendiri asosiasi mencoba menyelesaikan berbagai hal dengan berbicara.
Lebih banyak persamaan daripada perbedaan Hal utama dan terpenting adalah motto organisasi ini: Yahudi dan Muslim memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang memecah belah mereka.
Di tahun 2019, ketika mendengar ada orang yang menjadi korban serangan antisemit hanya karena memakai penutup kepala Yahudi yarmulke, Bunk dan El-Zayat langsung teringat pada perempuan muslim yang kerap menghadapi permusuhan karena memakai jilbab.
Berita Terkait
- 
            
              Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
 - 
            
              Thom Yorke Vokalis Radiohead Kapok Manggung di Israel: Ngeri, Gak Mau Lagi
 - 
            
              Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
 - 
            
              Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
 - 
            
              Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas