Suara.com - Pertama kali sejak ditahan, rezim militer Myanmar menampilkan pemimpin politik dan tokoh partai liga demokrasi NLD Aung San Suu Kyi di pengadilan. Kepada pengacaranya Suu Kyi mengatakan, NLD akan tetap eksis.
Tokoh politik Myanmar yang ditahan rezim militer, Aung San Suu Kyi, hari Senin (24/5) untuk pertama kalinya ditampilkan untuk mengikuti proses pengadilannya.
Dalam sidang pengadilan tatap muka itu, Aung San Suu Kyi mengatakan kepada pengacaranya bahwa Liga Nasional untuk Demokrasi NLD akan "tetap eksis selama orang-orang eksis," sekalipun junta militer sudah mengancam untuk membubarkan partai.
NLD adalah partai pemenang pemilu pada Oktober 2020 dengan perolehan suara jauh di atas partai bentukan militer.
Militer Myanmar merebut kekuasaan 1 Februari lalu dengan dalih bahwa Aung San Suu Kyi melakukan manipulasi hasil pemilu. Sejak itu, gelombang protes terus bermunculan sekalipun menghadapi penindasan brutal oleh aparat keamanan.
Menurut kelompok pemantau lokal, lebih 800 orang tewas ketika militer menghadapi demonstrasi dengan kekerasan senjata.
Inilah untuk pertama kalinya, Aung San Suu Kyi yang pernah memenangkan penghargaan ditampilkan kepada publik.
Pengacaranya Min Min Soe mengatakan kepada kantor berita AFP, kliennya terlihat "sehat dan percaya diri sepenuhnya" selama pertemuan selama 30 menit itu. Suu Kyi dikenai serangkaian dakwaan kriminal Selanjutnya Min Min Soe mengatakan, Suu Kyi " berharap rakyatnya tetap sehat sekaligus menegaskan bahwa NLD akan ada selama ada masyarakat, karena (NLD) didirikan untuk rakyat.”
Aung San Suu Kyi didakwa dengan serangkaian tuduhan kriminal, termasuk melanggar pembatasan virus corona selama kampanye pemilihan umum tahun lalu.
Baca Juga: Bom Parsel Tewaskan Lima Orang di Myanmar, Termasuk Anggota Parlemen
Dia juga didakwa memiliki walkie-talkie tanpa izin. Selama penampilan Suu Kyi di pengadilan, pengaamanan di ibu kota Naypyidaw sangat ketat, kata koresponden AFP.
Jalan menuju gedung pengadilan yang dibangun khusus diblokir oleh truk polisi. Kasus hukum Aung San Suu Kyi sempat tertunda berminggu-minggu dan dia tidak bisa ditemui oleh pengacaranya.
Sidang pengadilan berikutnya ditetapkan pada 7 Juni, kata Min Min Soe. Dia juga mengatakan telah bertemu dengan presiden Win Myint yang digulingkan dan ditahan bersama dengan Suu Kyi.
Junta sebut pemerintahan bayangan sebagai "kelompok teror"
Pemimpin Junta Jenderal Min Aung Hlaing ketika memberikan wawancara kepada Phoenix Television di Hong Kong minggu lalu mengatakan, Aung San Suu Kyi "telah melakukan semua yang dia bisa" untuk memenagkan pemilu.
Sekelompok anggota parlemen yang digulingkan - banyak dari mereka sebelumnya adalah bagian dari NLD - telah membentuk pemerintahan bayangan "Pemerintah Persatuan Nasional".
Berita Terkait
-
Tiga Tahun Kudeta, PBB Desak Junta Myanmar Hentikan Kekerasan: Ribuan Orang Disiksa hingga Dibunuh!
-
Bertambah, Total Hukuman Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Kini Jadi 33 Tahun Penjara
-
ASEAN Serukan Penghentian Pertempuran di Myanmar
-
Rangkaian Vonis Penjara Pengadilan Militer Myanmar
-
Penasehat Ekonomi Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman Tiga Tahun Penjara
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara