Suara.com - Saat terjadi fenomena alam gerhana bulan seorang Muslim diperintahkan untuk mendirikan salat sunnah, amalan sunnah tersebut juga kita kenal dengan salat gerhana. Bagaimana tata cara sholat gerhana bulan?
Mari simak, ulasan tentang tata cara sholat gerhana berikut ini. Sebelum anda mulai salat, baca niat sholat gerhana berikut. Membaca niat sebelum mendirikan salat merupakan bentuk ketulusan kita dalam mendirikan ibadah salat karena Allah semata:
Ushalli sunnatal khusuf rak‘ataini imaman/makmuman lillahi ta‘ala
Artinya: Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.
Tata Cara Sholat Gerhana
Berikut adalah tata cara dalam mendirikan ibadah salat gerhana:
- Membaca niat dalam hati sebelum melakukan takbiratul ihram
- Membaca taawudz dilanjutkan dengan surat Al-Fatihah
- Membaca surat Al-Baqarah, dibaca dengan suara keras (Jahar)
- Kemudian dilanjutkan dengan ruku dengan membaca tasbih selama membaca surat Al-Baqarah
- Ketika melakukan itidal anda tidak membaca doa itidal melainkan membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-imran, kemudian baru membaca doa itidal
- Sujud, selama bersujud membaca tasbih yang bacaannya sama panjang dengan rukuk pertama
- Duduk diantara dua sujud
- Pada sujud kedua anda membacakan tasbih yang bacaannya sama panjang dengan rukuk kedua
- Bangun dari sujud dan memasuki rakaat kedua
- Pada rakaat kedua dianjurkan untuk membaca surat An-Nisa dan Al-Maidah namun boleh digantikan dengan membaca surat-surat pendek
- Diakhiri dengan salam seperti salat-salat lainnya
Salah gerhana atau yang umumnya kita kenal dengan salat khusuf adalah salat sunnah yang didirikan saat kita sedang mendapati salah satu peristiwa alam yakni gerhana bulan. Misalnya saat terjadi gerhana bulan total atau super blood moon pada 26 Mei 2021.
Untuk mendirikan salat gerhana dapat anda lakukan mulai saat terjadinya gerhana sampai dengan terbitnya bulan atau kembali (Utuh)
Baca Juga: Gerhana Bulan Total, Ini Imbauan Kanwil Kemenag Lampung untuk Salat Gerhana
Di bawah adalah doa yang bisa dipanjatkan usai mendirikan salat gerhana:
“inwa al-swamsa walqamara aiatani min aiati al-lwahi iuhawwifu bihima ibadahu wainwahuma la iankasifani limauti ahad faida raaizum kusufa ahadihima fasalwuwa waduwa hatwai iankasifa ma bikum”
Artinya:
“Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut kepadaNya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seseorang. Maka jika engkau melihatnya, maka salatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian”.
Manfaat Mendirikan Shalat Gerhana
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan