Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo yang cukup naik sekarang tidak terlepas dari efek pemberitaan. Hal serupa juga terjadi terhadap kepala daerah lain yang disebut-sebut kandidat capres 2024, seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Bambang Pacul sapaan karib Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu berujar, ketiganya bisa dikenal sejauh ini lantaran jangkauan pemberitaan terhadap ketiga gubernur itu luas.
"Elektabilitas yang dicapai oleh Anies, oleh Ridwan Kamil, oleh Ganjar, itu adalah elektabilitas hasil pemberitaan. Itu adalah buah news yang diputar-putar menjadi dimension, news-dimension, diputar-putar dimension, and then reach terjadi kalian baca jangkauan. Makin luas jangkauan makin oke," kata Bambang di Kompleks Parlemen DPR, Selasa (25/5/2021).
Menurut dia, elektabilitas seseorang termasuk yang saat ini dicapai Ganjar dan dua orang gubernur lainnya adalah potret keadaan sekarang. Elektabilitas mereka nantinya bisa bergerak dan berubah seiring berjalannya waktu.
"Seseorang punya elektabilitas itu tentu karena adanya effort. Effortnya hari ini ya asal kau kenal, maka kau pilih aku. Kau kenal aku, kau suka sama aku pasti kau pilih aku. Itu ketika belum ada pertempuran," ujarnya.
Lebih dari itu, Pacul merasa elektabilitas mereka hanya sekadar menjadi wacana karena belum tentu menggambarkan kondisi nyata di lapangan. Mengingat elektabilitas mereka hanya baru berdasar dari cakupan pemberitaan media.
"Itulah ketika jangkauan sudah tinggi maka dia dikenal oleh orang banyak, itulah popularity. Kalau kau suka, keluar lah itu yang namanya electability, oke. Itu hanyalah hasil wacana udara," tuturnya.
Restu Megawati?
Bambang Wuryanto menilai tidak ada masalah dari keinginan Ganjar Pranowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pilpres 2024 mendatang. Namun yang parlu diperhatikan, kata dia ialah apabila keinginan itu sudah menjadi tindakan.
Baca Juga: Jika Ganjar Pindah Partai, Bambang Wuryanto: Ya Monggo Kalau Orangnya Mau
Sebab segala ketentuan mengenai pencalonan presiden pada akhirnya bermuara kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pengambil keputusan.
Untuk saat ini, Bambang yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah menegaskan bahwa tugas yang diberikan oleh Megawati kepada Ganjar adalah sebagai gubernur Jawa Tengah, bukan pencapresan.
"Karena beliau menjadi Gubernur Jateng, tugasnya kan di sana," tutur dia.
Di sisi lain, Bambang mengingatkan Ganjar agar berhati-hati apabila keinginannya nyapres itu sudah berubah menjadi tindakan dan keputusan. Mengingat di internal PDIP ada etika dan aturannya.
"Kunci politisi itu adalah memahami keinginan seseorang. Kalau itu sesuai dengan tata krama, fatsun etika. Tetapi ada wilayah yang kita mesti hati-hati, kalau wilayah pengen jadi calon presiden itu wewenangnya Ibu ketum (Megawati)," kata Bambang.
Bambang mengingatkan Ganjar agar tidak memaksa Megawati untuk merestui keinginannya maju sebagai kandidat capres.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?