Suara.com - Masyarakat umat Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak 2565 BE pada Rabu, 26 Mei 2021. Tapi, tahukah kamu apa arti 2565 BE di Hari Raya Waisak?
Dalam menyambut Hari Raya Waisak 2021, umat Buddha melakukan puja bhakti (sembahyang) dan dharmasanti yakni rangkaian perayaan Waisak untuk saling memaafkan antar sesama demi mencari kedamaian pada Tri Suci 2021. Perlu diketahui, arti 2565 BE di Hari Raya Waisak itu mengacu pada kalender Buddha.
Kalender Buddha
Sebagai informasi, Hari Raya Waisak 2021 merupakan hari peringatan umat Buddha terhadap tiga peristiwa suci (tri suci) yang terjadi pada Buddha Gautama (Guru Agung Buddha Gotama), yakni kelahiran, pencerahan sempurna, dan kemangkatan (wafat).
Jika diperhatikan, setiap tahunnya Hari Raya Waisak selalu diperingati dengan tanggal-tanggal berbeda. Hal ini lantaran penghitungan hari raya berdasarkan pada penanggalan Buddha atau bisa dikenal dengan singkatan BE (Buddhist Era) untuk tahun ini pada 2565 BE.
Melansir dari berbagai sumber, arti 2565 BE di Hari Raya Waisak bagi umat Buddha ialah sebuah penanggalan. Hal ini lantaran penanggalan Buddha berbeda dengan kalender Masehi.
Pasalnya, penanggalan Buddha dimulai sejak parinibbana atau wafatnya Buddha Gautama pada usia 80 tahun. Sang Buddha lahir pada 634 Sebelum Masehi (SM) dan wafat pada 544 SM.
Oleh karenanya, jika tahun 1 BE dimulai pada tahun 544 SM, maka tahun 2021 bertepatan dengan tahun 2565 BE. Namun, tanggal perayaan Waisak tak tetap setiap tahunnya karena didasarkan pada penghitungan bulan purna penuh pada kalender lunar kuno Vesakha.
Bulan Vaisakha juga dikenal dengan Vesakha bertepatan pada bulan Mei penanggalan Masehi. Waisak biasanya dirayakan pada Mei atau awal Juni.
Baca Juga: Pesan Damai Menteri Agama di Hari Raya Waisak
Persamaan Penanggalan BE dengan Masehi
Ada sedikit kesamaan antara penanggalan Buddhist Era dengan kalender Masehi. Kesamaan itu adalah sama-sama terdapat 12 bulan setiap tahunnya. Keduabelas bulan dalam Buddhist Era tersebut ialah Caitra, Vaisakha, Iyaistha, Asdha, Sravana, Bhaadrapada, Asvina, Karttika, Margasirsa, Pausa, Magha, dan Phalguna.
Dalam perayaan Waisak, umat Buddha biasanya melakukan berbagai hal keagamaan. Beberapa hal yang dilakukan yakni, pergi ke kuil untuk melakukan sembahyang, melakukan perbuatan baik, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil, saling bertukar ucapan, hingga berbagi makanan ke orang yang membutuhkan . Keluarga Buddhis biasanya juga akan mendekorasi rumah mereka dengan lentera dan mengambil bagian dalam prosesi dengan mengenakan pakaian putih.
Namun, pemerintah kini memberikan panduan kepada umat Buddha yang akan melakukan puja bhakti dan dharmasanti waisak di tengah Covid-19.
Melansir dari laman kemenag.go.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan panduan perayaan saat pandemi berdasarkan Surat Edaran No SE 11 tahun 2021 tentang Puja Bhakti/Sembahyang & Dharmasanti Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis saat Pandemi Covid. Untuk mengetahui isi panduan, bisa klik link di sini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle