Suara.com - Penembakan di Amerika Serikat kembali terjadi. Kali ini peristiwa berdarah itu dilaporkan menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Dilansir dari VOA Indonesia, pejabat penegak hukum di San Jose, California, AS mengatakan, sembilan orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka, Rabu (26/5) dalam penembakan di fasilitas pemeliharaan kereta.
Juru bicara Kantor Sheriff Santa Clara Russell Davis mengatakan kepada wartawan bahwa polisi menanggapi beberapa laporan penembakan di dekat halaman pemeliharaan rel ringan Valley Transportation Authority (VTA) di San Jose sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat.
Ia mengatakan sejumlah penyelidik berada di tempat kejadian dan meminta orang-orang untuk menghindari daerah tersebut.
Menurut Davis, penembak termasuk di antara yang tewas, namun tidak memberikan rincian tentang bagaimana ia meninggal, jumlah total korban atau berapa banyak yang terluka.
Ketua dewan VTA Glenn Hendricks dalam konferensi pers yang sama menyebut insiden itu sebagai "tragedi yang mengerikan," dan menyampaikan duka cita kepada keluarga VTA. Walikota San Jose Sam Liccardo menyebutnya "momen yang sangat kelam".
Selama jumpa pers Gedung Putih, Wakil juru bicara Pers Karine Jean Pierre mengatakan Gedung Putih memantau situasi dan menawarkan bantuan dengan cara apapun yang memungkinkan. Ia mengatakan Amerika "mengalami epidemi kekerasan senjata baik dalam penembakan massal maupun yang meninggal akibat kekerasan senjata setiap hari yang tidak menjadi berita utama nasional.”
San Jose adalah kota berpenduduk sekitar satu juta orang tepat di sebelah selatan daerah Teluk San Francisco. Kota ini dianggap sebagai jantung Silicon Valley, pusat inovasi teknologi global dan lokasi beberapa perusahaan teknologi terbesar di Amerika.
Baca Juga: Dua Polisi Irlandia Jadi Korban Penembakan, Pelaku Langsung Dikepung Helikopter
Berita Terkait
-
Dua Polisi Irlandia Jadi Korban Penembakan, Pelaku Langsung Dikepung Helikopter
-
Anggota DPRD Bangkalan Akhirnya Ditahan Kasus Tembak Mati Warga
-
Kenapa Anggota DPRD Bangkalan Tembak Mati Warga Belum Ditahan?
-
Kadernya Tersangka Pembunuhan, Partai Gerindra Tak Beri Bantuan Hukum
-
Anggota DPRD Tembak Mati Warga Bangkalan, Polisi: Motifnya Sakit Hati
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Pemulihan Sumatra hingga Kampung Haji, Ini 3 Arahan Prabowo di Hambalang
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?