Suara.com - Curhat wisatawan yang ngaku dicegat dan dipaksa sewa jip untuk menuju petilasan Mbah Maridjan di Yogyakarta viral di media sosial. Disebutkan, oknum yang mencegat wisatawan beralasan bahwa jalan menuju petilasan rusak.
Wisatawan dipaksa sewa jip ini mengaku dicegat dan diminta memarkirkan mobil pribadinya. Lalu untuk lanjut menuju petilasan harus menyewa jip dengan tarif Rp 350 ribu - Rp 550 ribu.
Curhat wisatawan dipaksa sewa jip di Yogyakarta ini viral usai dibagikan oleh Iqbal Basyari (30) di salah satu grup Facebook.
Dalam unggahannya, wisatawan dari Klaten ini mengaku tidak diperbolehkan menuju ke petilasan Mbah Maridjan dengan menggunakan mobil pribadi. Melainkan ia diwajibkan untuk menyewa jip yang diketahui lokasi penyetopan itu berada di Padukuhan Ngrangkah, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
"Lur, mau tanya. Apakah kalau mau ke Dukuh Kinahrejo, tempatnya Mbah Marijan, gak boleh pakai mobil pribadi ya?" tanya Iqbal mengawali curhat daringnya, seperti dikutip Suara.com, Selasa (1/6/2021).
"Saya tadi mau naik tapi dicegat sama petugas/warga di sekitar 1,5 km sebelum Kinahrejo. Kami dipaksa parkir dan disuruh sewa Jeep kalau mau naik ke tempat Mbah Marijan. Biaya sewa 350-500 ribu, itu pun bentuknya tour bukan ngantar ke tempat yang mau saya tuju," lanjutnya.
Kronologi wisatawan dipaksa sewa jip di Jogja untuk menuju petilasan Mbah Maridjan
Laporan SuaraJogja.id, Iqbal bersama keluarga pada Minggu (30/5/2021) berniat untuk wisata. Salah satu agendanya adalah 'sowan' menuju petilasan Mbah Maridjan, sosok sesepuh juru kunci yang gugur saat peristiwa Gunung Merapi beberapa tahun silam.
Ternyata niat baik tak selalu berjalan lancar, ada saja 'gronjalan' di jalan.
Baca Juga: Pengantin Wanita Atraksi Patahkan Besi, Ibu Mertua Disorot: Ada Aroma Kepanikan
Sebelum sampai di petilasan Mbah Maridjan, Iqbal malah dicegat oleh oknum yang mengaku petugas.
"Kejadiannya Minggu (30/5/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Saya sampai di jalan depan lokasi yang saya foto. Kemudian petugas di sana memberhentikan saya dan meminta untuk parkir, katanya ini lokasi parkir terakhir," kata Iqbal ketika dihubungi SuaraJogja.id.
Disebutkan Iqbal, pemberhentian itu dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia yang mengendarai mobil pribadi itu justru diminta turun untuk parkir dan diwajibkan menyewa jib jika ingin melanjutkan perjalanan dengan dalih jalan yang akan dilalui itu rusak atau jelek.
Padahal, sepengetahuan Iqbal jalan yang akan dilewati itu sudah tercukup baik untuk sekadar dilewati. Sebab jalur itu merupakan salah satu jalur evakuasi bagi warga yang berada di lereng Gunung Merapi.
"Saya ngomong kalau saya mau ke tempat Mbah Marijan yang lokasinya sekitar 1,5 kilometer lagi dari titik itu. Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, nggak boleh pakai kendaraan pribadi alasannya jalan jelek, banyak jip," tuturnya.
Iqbal mengaku tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan saat itu dan memilih untuk menunggu beberapa saat di lokasi pemberhentian.
Tag
Berita Terkait
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Bukan Sekadar Tren Viral: Memahami Kekuatan Pop Culture di Era Digital
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Lebih dari Sekadar Wangi: Bagaimana Komunitas Parfum Membangun Ruang Aman Anak Muda Jogja
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra