Suara.com - Blog mantan Presiden AS Donald Trump kini ditutup permanen. Padahal, blog yang sebelumnya disebut sebagai media sosial tandingan itu baru diluncurkan sebulan yang lalu.
'From the Desk of Donald J. Trump' adalah blog yang ia gunakan sebagai media berbagi pernyataan setelah Twitter dan Facebook melarangnya dari platform mereka.
"Halaman itu tidak akan kembali," jelas ajudan senior Trump, Jason Miller pada CNBC. “Itu hanya tambahan untuk upaya yang lebih luas yang kami miliki dan kerjakan,” kata Miller melalui email.
Miller menolak memberikan rincian tentang 'upaya yang akan mereka kerjakan' lebih lanjut. Tapi ketika ditanya tentang upaya untuk bergabung dengan platform media sosial lain, Miller menjawab: “Ya, sebenarnya. Tetap disini!”
Sebulan yang lalu, Donald Trump meluncurkan 'media sosial' di web resminya, www.donaldjtrump.com. Laman ini memiliki tampilan serupa blog, dengan fitur 'share' ke Facebook dan Twitter.
Ada sebuah video yang dirilis oleh Donald Trump sebagai peresmian, isinya masih terkait dengan klaimnya sebagai korban kecurangan pemilu AS.
Pengunjung juga diundang untuk "mendaftar untuk pemberitahuan", sehingga setiap postingan' Trump dapat dikirim langsung ke kotak masuk mereka. Uniknya, ada pilihan untuk "berbelanja" dan "berkontribusi" yang sangat menonjol.
Pada saat diluncurkan, Miller sesumbar di Twitter bahwa blog itu bisa jadi sumber yang bagus untuk menemukan pernyataan Trump, “tetapi ini bukan platform media sosial baru.”
Sejak meninggalkan kantor pada 20 Januari, Trump mengisyaratkan berkali-kali bahwa dia akan mencalonkan diri lagi di Gedung Putih pada tahun 2024.
Baca Juga: Amerika Heboh Soal UFO, Donald Trump: Saya Percaya Dengan Kalian
Setelah Trump pergi dari Gedung Putih ia membagikan berbagai pernyataan resmi melalui kantornya barunya dan komite aksi politik, Save America.
Pada Rabu sore, Trump membagikan pernyataan baru yang menyerang Gubernur GOP Doug Ducey dari Arizona sebagai RINO — akronim yang mengejek untuk “Republican in name only” karena memveto RUU tentang pelatihan teori ras kritis untuk pekerja pemerintah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?