Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan telah terjadi peningkatan kasus positif 30 kali lipat dalam sepekan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pasca libur Idul Fitri 1442 Hijriah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan hal ini menyebabkan kasus aktif di kudus meroket menjadi 1.280 kasus atau 21,41 persen dari total kasus positifnya.
"Dalam sepekan yaitu naik lebih dari 30 kali lipat dari 26 kasus menjadi 129 kasus, ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Jumat (4/6/2021).
Lonjakan kasus ini membuat angkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan di Kudus penuh hingga 91,67 persen, dan ICU penuh 92,86 persen.
"Bahkan per tanggal 1 Juni lebih dari 90 persen dari seluruh tempat tidur terisi, ini sangat memprihatinkan," ucapnya.
Menurut Satgas, lonjakan kasus ini terjadi akibat tradisi masyarakat usai lebaran yang berkerumun tanpa menaati protokol kesehatan dengan baik.
"Ini dampak adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan warga Kudus 7 hari pasca lebaran," ungkapnya.
Wiku menambahkan, kondisi diperparah dengan banyaknya rumah sakit di Kudus yang belum menerapkan standar penanganan pasien Covid-19 sesuai standar, sehingga banyak tenaga kesehatan yang ikut terpapar.
"Masih ada pasien covid-19 di rumah sakit yang didampingi keluarga, keluar masuk rumah sakit tanpa skrining, pemda Kudus harus segera mengkonversi tempat tidur lain jadi tempat tidur pasien Covid-19," pungkas Wiku.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Buleleng Bali Dampingi Warga Pancasari yang Gatal-gatal Usai Divaksin
Kirim Bantuan
Diketahui, Satgas mengirim sebanyak 450 orang personel TNI ke Kudus untuk membantu pendampingan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro, penegakan prokes 3M serta penyelenggaraan 3T.
Satgas juga melakukan asesmen pendirian Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19 di Kabupaten Kudus sekaligus penentuan dukungan fasilitas karantina/isolasi mandiri terpusat pada tiap-tiap kecamatan atau desa.
Berita Terkait
-
Jubir Satgas Sebut Banyak Pesta Pernikahan di Riau Abai Prokes Covid-19
-
Satgas Covid-19 Buleleng Bali Dampingi Warga Pancasari yang Gatal-gatal Usai Divaksin
-
Satgas: Kasus Covid-19 Menyebar ke-11 Daerah di Sumut
-
Satgas Temukan RSUD Rujukan Covid-19 di Kudus Tak Sesuai Standar WHO
-
Kasus Covid-19 Meroket di Kudus, Ketua Satgas Ganip Warsito Blusukan ke Pasar Bitingan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional