Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito, meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus agar membenahi manajemen dan menangani pasien Covid-19 sesuai prosedur kekarantinaan.
Ganip melihat pasien Covid-19 di RSUD Loekmono Hadi belum sepenuhnya menerapkan aturan sesuai standar kekarantinaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pasien Covid-19.
“Terkait manajemen contohnya seperti tadi yang di IGD tadi, seharusnya tidak boleh lagi ada orang dari luar masuk. Itu penularan bisa terjadi walaupun yang dirawat di IGD ini belum dinyatakan positif tapi sudah reaktif Covid-19,” kata Ganip dalam keterangannya, Kamis (3/6/2021).
Ganip melihat ada beberapa pasien yang dirawat di IGD dengan status reaktif Covid-19 via test antigen masih didampingi oleh sanak keluarga.
Padahal pasien tersebut seharusnya sudah diisolasi dan tidak boleh dijenguk atau didampingi oleh siapapun, kecuali hanya tenaga kesehatan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
“Yang sudah dikarantina ya betul-betul dikarantina, jangan ada orang yang bebas keluar masuk. Ini yang saya ingatkan,” tegasnya.
Ganip menegaskan, tren kenaikan kasus Covid-19 usai lebaran masih terjadi, sehingga harus tetap patuh protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Yang bisa menghentikan Covid-19 ya kita semua. Masyarakat semua,” pungkasnya.
Diketahui, Ganip tengah meninjau langsung situasi lonjakan Covid-19 di Kudus, dia juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah terkait lonjakan kasus di Kudus.
Baca Juga: WHO Validasi Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Ini Pesan Menkes Budi Gunadi
Sebanyak 450 orang personel Satgas turut diberangkatkan ke Kudus untuk membantu pendampingan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro, penegakan prokes 3M serta penyelenggaraan 3T.
Satgas juga akan melakukan asesmen pendirian Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19 di Kabupaten Kudus sekaligus penentuan dukungan fasilitas karantina/isolasi mandiri terpusat pada tiap-tiap kecamatan atau desa.
Berita Terkait
-
Disetujui WHO, Singapura Akhirnya Rilis Izin Penggunaan Sinovac Secara Terbatas
-
Kasus Covid-19 Meroket di Kudus, Ketua Satgas Ganip Warsito Blusukan ke Pasar Bitingan
-
Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Sumut Mencapai 28.685 Orang
-
WHO Validasi Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Ini Pesan Menkes Budi Gunadi
-
Lagi, WHO Tegaskan Virus Corona Penyebab Covid-19 Bukan Buatan Manusia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu