Suara.com - Sebuah pesawat militer Myanmar jatuh di dekat pusat kota Mandalay pada hari ini, Kamis (10/06). Juru bicara junta menyebut cuca buruk sebagai penyebab kecelakaan.
Menyadur France24, pesawat yang membawa enam awak dan delapan penumpang itu meninggalkan ibu kota Naypyidaw pada Kamis pagi menuju Pyin Oo Lwin, sebuah kota di wilayah tengah Mandalay.
Duaorang biksu dilaporkan menjadi korban dalam kecelakaan ini. Tim berhasil menyelamatkan dua penumpang dan langsung dikirim ke rumah sakit militer terdekat.
"Itu kehilangan komunikasi ketika 400 meter (1.300 kaki) jauhnya dari sebuah pabrik baja di dekat bandara," di Mandalay, kata juru bicara junta Zaw Min Tun, yang mengaitkan kecelakaan itu dengan cuaca buruk.
Zaw Min Tun menyebut pekerja darurat masih di tempat kejadian untuk bekerja dan tidak ada rincian lain tentang korban yang diberikan.
Secara terpisah, seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya tujuh orang, termasuk dua biksu senior yang tewas dalam kecelakaan itu.
"Wanita lain dalam kondisi kritis," katanya, berbicara dengan syarat anonim. Kecelakaan pesawat biasa terjadi di Myanmar karena sektor penerbangannya yang kurang berkembang.
Sebelumnya, biksu Buddha Myanmar memimpin perjuangan melawan pemerintahan militer tapi kini mereka terpecah dalam kudeta dengan beberapa pemimpin agama membela junta militer.
Militer melakukan banyak kekerasan untuk menahan protes massa dengan laporan korban tewas melebihi 800 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal.
Baca Juga: Meninggal Akibat Kecelakaan Pesawat, Ini Profil Joe Lara dan Perjalanan Kariernya
Beberapa warga sipil di beberapa kota membentuk pasukan pertahanan, sementara tentara pemberontak dari etnis Myanmar melakukan serangan terhadap militer.
Bulan lalu, Tentara Kemerdekaan Kachin (kelompok pemberontak etnis yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun melawan militer) berhasil menjatuhkan helikopter tentara dalam bentrokan sengit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal