Suara.com - Sebuah curahan hati seorang wanita tentang kerasnya hidup di desa viral di media sosial.
Curhatan ini ia ungkapkan melalui akun TikTok pribadinya dan menjadi FYP. Awalnya, ia membicarakan orang-orang kota yang berlomba-lomba untuk hidup di desa karena suasana yang asri.
"Orang-orang kota berlomba ingin hidup dalam keasrian desa," ungkapnya.
Kemudian, ia melanjutkan bahwa di desa tak seindah yang orang kota yang pikirkan.
"Sampai mereka tahu bahwa di desa..," lanjutnya.
Menurutnya, kehidupan di desa tak lepas dari orang tua dan keluarga yang toxic. Tetangga toxic adalah mereka yang bergunjing meskipun pemilik akun hanya melakukan kesalahan sedikit.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa lowongan pekerjaan di desa masih terbatas.
"Lowongan kerja masih terbatas," tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa di desa, mereka yang memiliki uang yang berkuasa. Semua kantor diisi oleh keluarga pejabat.
Baca Juga: Ditolak Mantan Calon Mertua karena Bukan PNS, Wanita Ini Beri Balasan Menohok
"Yang beruang yang berkuasa, semua kantor diisi keluarga pejabat," tambahnya.
Lebih parahnya, apabila ada warga desa yang kaya, seringkali dikira ngepet atau menjual diri.
"Tidak bisa berkembang, kaya dikit dikira ngepet atau jual diri," tandasnya.
Menurutnya, semua itu terjadi karena kurangnya pendidikan dan rendahnya ekonomi.
Melihat curhatan tersebut, para warganet pun turut memberikan komentar. Mereka menyetujui apa yang dikatakan oleh wanita tersebut.
"Serius di desa semua-semua diurusin, heran," kata warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak