Suara.com - Satu desa terpencil di Himalaya, negara bagian Himachal Pradesh, India utara, menolak disuntik vaksin covid-19.
Menyadur Al Jazeera Sabtu (11/6/2021), penduduk desa mengatakan dewa tak menyetujui vaksin.
Hal ini membuat bingung tenaga kesehatan, karena mereka sudah berjalan kaki sejauh 5 km untuk mendirikan kamp vaksinasi tapi hanya segelintir orang yang mendaftar.
Hanya 36 orang yang muncul untuk disuntik, padahal desa itu memiliki lebih dari 2.200 penduduk. Meskipun sedikit, petugas kesehatan mengatakan ini adalah kemenangan besar.
Penduduk Malana enggan mengambil vaksin selama berbulan-bulan karena dewan desa dan otoritas agama menghalangi upaya mereka dengan klaim dewa setempat, yang dikenal sebagai Jagadamani Rishi, tidak setuju.
Tak main-main, butuh sekitar lima bulan bagi mereka untuk melaksanakan ritual, doa dan petisi bagi dewa untuk 'menyampaikan persetujuannya' kepada dewan untuk vaksinasi.
Izin ilahi yang ditunggu itu datang pada pertengahan Mei ketika India sedang mengalami tsunami covid. Meskipun sudah diizinkan dewa, nyatanya hanya 1,8 penduduk desa yang bersedia divaksin.
Mereka mengatakan tak butuh vaksin karena dewa Jagadamani Rishi akan melindungi desa dengan kekuatan ilahi.
Takhayul, misinformasi dan keraguan vaksin tidak terbatas pada Malana. Para ahli mengatakan hal semacam ini banyak ditemui di bagian pedesaan di India.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: India Catat Rekor Kematian Harian, 6 Ribu dalam Sehari!
Di negara bagian barat Maharashtra, suku di Palghar percaya bahwa mereka tidak dapat terinfeksi karena mereka bekerja di bawah sinar matahari.
Komunitas Potraj di Ghats Barat India mengatakan dewi Kadak Lakshmi menyarankan mereka tidak perlu mengambil vaksin Covid-19.
Di negara bagian timur Jharkhand – juga sebagian besar suku – beberapa orang menolak vaksin dan malah melakukan 'havan', sebuah ritual suci untuk menjauhkan infeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor