Suara.com - Pulau Sangihe dan PT. Tambang Mas Sangihe naik jadi perbincangan nasional sejak berita meninggal Wakil Bupati Helmud Hontong di pesawat Lion Air. Lalu apa saja fakta menarik Kepulauan Sangihe?
Pengoperasian proyek Sangihe menjadi sorotan karena wakil bupati tersebut sempat menolak dan dikabarkan telah membuat surat penolakan pertambangan lebih lanjut PT. Tambang Mas Sangihe. Pertanyaannya yang muncul kemudian adalah seberapa menarik Pulau Sangihe terkait dengan penambangan emas ini? Berikut fakta menarik Kepulauan Sangihe.
1. Mineralisasi emas dan tembaga di Kepulauan Sangihe
Pulau Sangihe sebagian besar terdiri dari batuan vulkanik dan diyakini bahwa prospek mineral Binebase, Bawone dan Tawar terletak di pusat vulkanik yang tererosi. Prospek ini awalnya ditemukan dan dieksplorasi pada 1980-an.
Binebase, dengan emas oksida terbuka di permukaan, dan Bawone, dengan emas sulfida dangkal hingga permukaan, terletak 1,2 kilometer terpisah dan merupakan prospek paling maju. Taware didominasi oleh alterasi lempung-pirit dengan aliran lava andesit yang menjadi tempat intrusi dangkal. Lebih banyak pengeboran akan menentukan tingkat mineralisasi.
Prospek Binebase dan Bawone terkandung dalam tuf abu yang dilapis dan di bawah dengan aliran andesit dan ubahan lempung-pirit terlokalisir yang terkandung dalam tubuh mineralisasi epitermal.
Adapun empat zona mineralisasi emas oksida dan sulfida telah diidentifikasi di Binebase, berarah 900m x 425m ke timur laut. Pengeboran menunjukkan bahwa zona teroksidasi dapat memiliki ketebalan hingga 60 m dengan kadar >1 g/t Au.
Zona breksi yang lebih dalam dengan kadar tembaga hingga 2,1 persen, perak (hingga 1.180 ppm), timbal (hingga 1,06 persen) dan seng (hingga 7,03 persen) ada di dalam dan berdekatan dengan zona mineralisasi emas.
Di Bawone, zona mineralisasi emas berarah barat laut telah diidentifikasi dengan panjang strike 300m kali lebar 75m yang saat ini terbuka di sepanjang strike. Zona mineralisasi ini sebagian besar adalah pirit yang terkandung dalam stock works dan breksi.
Baca Juga: Profil Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong yang Meninggal di Pesawat
Pengambilan sampel terbatas tahun 2008 di Prospek Sede dan Kupa 7 kilometer selatan Bawone menghasilkan beberapa hasil emas yang spektakuler.
2. Pulau Sangihe Rentan Bencana Alam
Karakteristik Pulau Sangihe dalam keadaan normal secara fisik sangatlah rentan dengan bencana alam. Jika terjadi perubahan bentang alam oleh kegiatan pertambangan emas skala besar tersebut, patut diduga akan menimbulkan bencana atau malapetaka lingkungan bagi masyarakat Pulau Sangihe (vide sejarah bencana alam di gugusan Kepulauan Sangihe Dan Perda Kabupaten Kepulauan Sangihe No. 4 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Sangihe).
3. Kawasan Hutan Lindung Sahendarumang
Fakta menarik kepulauan Sangihe dari segi lingkungan lainnya ialah memiliki kawasan hutan lindung Sahendarumang yang jika penambangan emas dilanjutkan akan terdampak. Hal itu karena kawasan hutan lindung Sahendarumang di kecamatan Tamako masuk dalam wilayah IUP OP PT Tambang Mas Sangihe.
Di sisi lain, kawasan hutan lindung itu telah menjadi rumah dari habitat hewan-hewan endemik Sangihe termasuk spesies burung anis bentet Sangihe yang dilindungi. Sahendaruman adalah kawasan hutan lindung seluas 3487,82 hektar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029