Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali mengomentari wacana Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sembako premium.
Rocky Gerung mengaitkannya dengan Presiden Jokowi mengumpulkan para relawan untuk menghadapi sosok Megawati Soekarnoputri.
Kecurigaan itu diutarakan Rocky Gerung dalam video berjudul "KUMPULKAN RELAWAN, JOKOWI SIAPKAN PERLAWANAN TERHADAP MEGAWATI", yang disiarkan melalui kanal YouTube miliknya, Selasa (15/6/2021).
Rocky Gerung mengawali pemaparan dengan menyinggung wacana Sri Mulyani. Dia menyebut Jokowi tak peduli, namun justru sibuk mengumpulkan relawan.
"Presiden gak peduli, sibuk ngumpulin relawan, sibuk nyari jalan keluar biar gak dikejar Bu Mega. Kan Presiden ngumpet-ngumpet dari Bu Mega," kata Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
Selain itu, Rocky Gerung juga menilai Jokowi bukan memikirkan BUMN yang kolaps, tetapi malah komisaris yang diberi jabatan sebagai petinggi BUMN.
"Kan yang dikumpulkan relawan, yang pasti sebagian besar komisaris BUMN, kan relawan Jokowi ditaruh di situ. Bukan mikirin BUMN yang lagi kolaps, dia mikirin relawan yang komisaris. Kan relawan nanya kemana arah kita, bukannya lo disuruh nyelamatin BUMN," terang dia.
Melihat hal itu, menurut Rocky Gerung tahun politis sudah dimulai. Dia menyebut Jokowi tidak berhenti berpikir bagaimana cara menyelamatkannya.
"Jadi betul-betul tahun politis sudah mulai, tak perna berhenti presiden memikirkan cara menyelamatkan dirinya. Sebetulnya kalau pajak gak masuk, maka yang ditagih Presiden buat mengarahkan kembali relawan. Mungkin relawan ini yang akan jadi petugas pukul pajak. " kata dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Markis Kido Meninggal Dunia
Bahkan, Rocky Gerung juga menilai Presiden Jokowi tidak memahami krisis Indonesia yang tengah terjadi dewasa kini.
"Terlihat Jokowi gak paham krisis di depan kita ekonomi, ngapin kumpulin relawan beri sinyal 'tunggu perintah saya'. Presiden akan senang jika relawan puji-puji," sambungnya.
Menyoroti kembali diungkitnya relawan, Rocky Gerung memutuskan bahwa Jokowi mengumpulkan mereka untuk berhadapan dengan Megawati.
"Jadi putuskan saja bahwa Jokowi mengumpulkan relawan untuk berhadapan dengan Megawati. Kan itu sebetulnya relawan PDIP, kan cuma satu poin, Jokowi diusung PDIP maka PDIP menjadi relawan Jokowi, bukan dibalik-balik," tukasnya.
Bukan tanpa alasan, Rocky Gerung menduga hal itu dimaksudkan agar Jokowi mendapatkan jaminan untuk menyelamatkan diri.
"Tapi memang ada semacam menduga keras atau menganalisis bahwa Presiden Jokowi ingin dapat jaminan yang bisa menyelamatkan dia dari tekanan ekonomi dan gangguan oposisi," tukasnya.
Sebelumnya, Jokowi meminta relawan dan simpatisannya tidak terburu-buru berbicara strategi politik menuju Pilpres 2024. Dia bercerita dalam beberapa pekan terakhir, selalu ditanya bagaimana strategi selanjutnya untuk relawan setelah 2024.
"Di kesempatan yang baik ini, ingin saya sampaikan, sabar. Sabar dulu. Tidak usah tegesa gesa. Nggak usah grusa-grusu," kata Jokowi dalam sambutan di acara Rapat Pimpinan Nasional Relawan Seknas Jokowi pada Minggu (13/6/2021).
Jokowi sadar, jika relawannya di berbagai daerah khususnya, Seknas Jokowi, pasti akan digoda oleh sejumlah calon kandidat yang bakal maju Pilpres 2024, namun masih menunggu arahan dirinya.
"Dan sekarang aja sudah ada relawan jokowi yang ditarik mendukung si A. Sudah ada yang dirayu mendukung si B. Dirangkul oleh si C dan sebagainya, tapi masih lebih banyak lagi yang masih menunggu," jelasnya.
Oleh sebab itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta relawan untuk, "amati dulu, jangan tergesa-gesa, ojo kesusu."
Dia juga meminta relawan untuk fokus membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 yang hingga kini terus meningkat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya