Suara.com - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menjadi sorotan setelah mengkritik film Nussa Rara. Ia menyebut film itu seolah menunjukkan Indonesia sedang mempromosikan khilafah ke seluruh dunia.
Melalui akun Twitternya, Eko juga menyoroti pakaian dalam karakter animasi itu yang disebut mirip Taliban. Ia membagikan foto animasi dua karakter film, yakni Nussa dan Rara.
Karakter animasi Nussa sendiri mengenakan baju koko dan peci. Sedangkan karakter Rara mengenakan hijab dan pakaian tertutup.
Eko menilai dua pakaian yang dikenakan karakter Nussa Rara itu tidak mencerminkan Indonesia. Menurutnya, pakaian karakter animasi tersebut justru terlihat seperti memakai pakaian khas Taliban.
"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan," cuit Eko di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (20/6/2021).
Tak sampai di situ, Eko bahkan menuding film itu sedang mempromosikan khilafah ke dunia. Ia menyebut promosi film animasi Indonesia ke dunia sebagai hal yang merusak.
"Tapi film Nussa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tuding Eko.
Lebih lanjut Eko bahkan menyamakan pakaian yang dipakai oleh karakter Nussa seperti pakaian bomber, alih-alih pakaian anak-anak Indonesia.
"Pakaian anak lelaki lebih sering jadi model pakaian bomber. Ketimbang pakaian anak-anak Indonesia," ujar Eko blak-blakan.
Baca Juga: Firli Sebut di KPK Banyak Taliban, Novel: Kenapa Pak Firli Ngomong Begitu?
Tudingan Eko Kuntadhi ini justru berakhir blunder baginya. Bagaimana tidak, cuitannya langsung diserbu oleh ribuan kritikan dari warganet.
Mereka beramai-ramai menuliskan kritikan hingga hujatan ke Eko karena asal berbicara. Apalagi, film Nussa dan Rara dinilai warganet sangat membanggakan karena merupakan karya anak bangsa.
"Halu mas? Segmennya emang buat anak yg beragama Islam di Indonesia. Kalo ditonton pun hampir semua episode nya belajar adab dan perilaku yang baik. Tonton dulu mas siapa tau bisa belajar adab yang baik, terutama adab mengomentari karya orang," tegur warganet.
"Saya coba nonton isinya pesan-pesan kebaikan, bagus-bagus, lebih banyak pesan moral dibandingkan twit anda menurut saya," sindir warganet.
"Sedih banget bacanya. Ini memang kartun yang ditujukan untuk anak-anak muslim, kalau tidak sesuai ya skip saja, kenapa pakai menuduh kalau merusak? Merusak bagian mananya?," tanya warganet.
"Kayanya dulu dah pernah ada yang posting begini dan dimentahkan sama developernya deh. Coba buktikan aja di mana Nusa dan Rara promote khilafah. Dan animatirnya bukan cuma muslim, ada juga yang non muslim," jelas warganet.
Berita Terkait
-
Firli Sebut di KPK Banyak Taliban, Novel: Kenapa Pak Firli Ngomong Begitu?
-
Orang yang Ngotot Bikin TWK, Novel Baswedan: Pak Firli Bilang KPK Banyak Taliban
-
Eko Kuntadhi Tuduh Film Nussa Promosi Taliban, Netizen: Lu Mending ke Psikiater
-
Review Film Animasi Soul, Udah Nonton?
-
Soal Stigma Taliban di KPK, Eks Komisioner M Jasin: Untuk Singkirkan Orang Berintegritas
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Ditonton Lebih dari 25 Juta Kali, Banyak yang Penasaran!
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua