Suara.com - Ketua Dewan Penasihat Komunitas Jokowi-Prabowo 2024, M. Qodari memandang kalau Pemilihan Presiden 2024 hanya memiliki calon tunggal untuk mewujudkan pesta demokrasi aman dan damai. Pemikiran Qodari tersebut dianggap sebagai masalah untuk menyelesaikan masalah.
Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto memandang apabila Pilpres 2024 dijamin aman karena Jokowi dan Prabowo melawan kotak kosong, artinya masalah Pilpres 2014 dan 2019 itu terletak pada dua orang tersebut. Karena keduanya sempat bertarung pada dua pesta demokrasi tersebut dan polarisasi di tengah masyarakat pun tidak terelakkan.
"Bagaimana mungkin kalau dengan argumentasi ini Jokowi dan Prabowo adalah masalah, tetapi mereka dijadikan sebagai solusi. Karena tidak mungkin menyelesaikan masalah dengan masalah, enggak bisa," kata Arif dalam diskusi bertajuk Presiden Jokowi 3 Periode: Khayalan atau Kenyataan secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Arif lantas memberikan contoh pada pemilu Amerika Serikat di mana tidak pernah ada masalah dengan mengusung dua pasang kandidat capres-cawapres. Lagipula meskipun ada masalah pun, bukan berarti berasal dari jumlah kandidat pilpres.
Cara pikir seperti Qodari itu dikhawatirkan Arif malah akan menggiring pemikiran orang lain kalau semakin banyak calon kandidat itu maka akan menjadi sumber masalah.
"Saya khawatir kalau nanti misalnya muncul tiga pasang calon atau bahkan lima pasang calon kemudian bermasalah. Lalu orang keliru melihat bahwa banyaknya calon itu adalah sumber masalah," tuturnya.
"Sumber permasalahannya bukan disitu, sumber masalahnya ada di apa yang sampaikan."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga