Suara.com - Tingginya kasus positif Corona di Indonesia akhir-akhir ini tidak membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan lockdown.
Menurut Jokowi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro (PPKM Mikro) menjadi pilihan yang tepat dalam menangani Covid-19.
Manurutnya, PPKM Mikro memiliki esensi yang sama yakni membatasi kegiatan masyarakat.
Selain itu, PPKM Mikro dinilai tidak mematikan ekonomi rakyat.
"Pemerintah melihat bahwa kebijakan PPKM Mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk konteks saat ini untuk mengendalikan Covid-19, karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat," ujar Jokowi dalam video pernyataannya yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Kabinet, Rabu (23/6/2021).
Berapa biaya lockdown?
Jokowi pernah buka-bukaan mengenai biaya lockdown dalam acara "Mata Najwa" pada 22 April 2020 lalu.
Ia menyampaikan bahwa anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 550 miliar per hari. Menurut penuturannya, biaya Rp 550 miliar hanya meliputi wilayah Jakarta. Sementara untuk wilayah Jabodetabek membutuhkan biaya tiga kali lipat.
"Untuk Jakarta saja pernah kami hitung-hitungan per hari membutuhkan Rp 550 miliar. Hanya Jakarta saja. Kalau Jabodetabek tiga kali lipat. Itu per hari," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Serbuk Sari Disebut dapat Sebarkan Infeksi Covid-19?
Berdasarkan angka tersebut, apabila dihitung secara kasar dengan cara dikalikan dengan 34 provinsi maka biaya total yang diperlukan adalah Rp 18,7 triliun per hari.
Tentu saja angka tersebut adalah angka kasar kasar saja karena kebutuhan tiap provinsi berbeda-beda.
Tag
Berita Terkait
-
Serbuk Sari Disebut dapat Sebarkan Infeksi Covid-19?
-
Penularan Covid-19 Mengganas, Bupati Jember Larang Warga Gelar Hajatan
-
Kisah Narti, Perempuan Tuban Jatuh Miskin Setelah Positif Covid-19
-
Mungkinkah Varian Delta Plus Picu Gelombang Ketiga?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nigella Oil Hilangkan Pendarahan Tenggorokan Orang Terdampak Covid-19?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu