Suara.com - Baru-baru ini beredar video viral seorang Pasien Covid-19 RSUD Pasar Minggu ngamuk. Sang pasien pun ngamuk diduga belum mendapat kamar rawat. Akibat amukan pasien berinisial Tuan X, pakaian hazmat yang dipakai dokter robek.
Video viral itu salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @MissRevolusi, Rabu (23/6/2021). Dalam video itu, tampak petugas keamanan dan tenaga kesehatan yang bertugas harus berjibaku dengan pasien Covid yang berontak.
Sejumlah tenaga kesehatan yang mengenakan APD bersama petugas keamanan mencoba menenangkan si pasien yang marah dan berontak.
Direktur RSUD Pasar Minggu, dr. Yudi Amiarno dalam keterangannnya yang diunggah akun Instagram @rsudpasarminggu menceritakan kronologi kejadian tersebut. Disebutkan jika pasien berinsial Tuan X (38) datang ke RSUD Pasar Minggu pada Minggu (18/6/2021) lalu.
Sekitar pukul 10.00 WIB, dia datang dengan membawa hasil tes swab PCR dengan status positif Covid-19. Pihak RSUD Pasar Minggu selanjutnya melakukan assement dan dipindahkan ke ruang transit.
Yudi menambahkan, pemindaha dilakukan merujuk pada pedoman untuk transit. Sebab ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUD Pasar Minggu dalam keadaan penuh.
Esoknya, pada Senin (19/6/2021), yang bersangkutan tiba-tiba menyerang petugas sekira pukul 09.00 WIB. Disebutkan Yudi, serangan itu berupa verbal maupun motorik.
"Tanggal 19 Juni 2021 jam 9 pagi pasien tiba-tiba menyerang petugas secara verbal maupaun motorik," ungkap Yudi dalam video yang diunggah lima hari lalu.
Pada saar bersamaan, petugas datang dan menghampiri sang pasien untuk diberikan edukasi. Hanya saja sang pasien tidak kooperatif dan menyerang petugas.
Baca Juga: Pasien COVID-19 RSUD Pasar Minggu Mau Kabur, Satpam Dibatuk-batukin
"Petugas berusaha menenagnkan pasien dengan melakukan edukasi namun pasien tetap kooperatif dan menyerang petugas," sambungnya.
Berkenaan dengan itu, sang petugas memanggil pihak keamanan. Namun, sang petugas keamanan saat itu sedang berada di zona merah.
"Sehingga memanggil petugas keamanan menangani pasien posisi tim keamanan saat itu sedang berada zona merah. Karena kondisi pasien tidak tenang sehingga tim security masuk zona merah tanpa kenakan APD level 3 pasien dilakukan dengan bantuan alat listrik," beber Yudi.
Yudi menyebut aksi penyerangan pasien Covid-19 itu menyebabkan hazmat dokter jaga robek. Selanjutnya, dokter mengganti hazmat yang sobek dan kembali menangani pasien tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama