Suara.com - Curhat seorang sender pengguna Twitter mengenai ayahnya baru-baru ini menjadi viral. Ia syok mengetahui isi media sosial ayahnya yang ternyata penuh dengan konspirasi virus corona (Covid-19).
Kisahnya ini dibagikan oleh akun Twitter @tubirfess pada Selasa (29/6/2021). Hingga berita ini dibuat, tangkapan layar berisi curhatan sender tersebut telah mendapatkan 1.400 tanda suka dan di-retweet 283 kali.
Sender ini menceritakan awalnya ia hanya iseng membuka ponsel ayahnya. Namun tak disangka, ia begitu syok saat mendapati beranda Twitter ayahnya dipenuhi dengan konspirasi seputar Covid-19.
"Hal yang paling membuat gue syok banget itu pas gue iseng buka hape bokap trus Twitternya 11 12 kayak beginian," beber sender ini di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Rabu (30/6/2021).
Sang sender pun membagikan tangkapan layar yang berisi beranda Twitter ayahnya. Disitu terlihat beberapa berita konspirasi virus corona.
Salah satu konspirasi membahas mengenai banyaknya pasien virus corona yang meninggal di rumah sakit, alih-alih di rumah atau tempat lain. Bahkan, pembahasan itu seolah-olah menuduh pihak rumah sakit menjadi penyebab kematian pasien Covid-19.
Tak sampai disitu, beredar pula cuitan-cuitan hoaks dalam berada ayah sang sender itu. Seperti menuduh rumah sakit memperlakukan jenazah pasien virus corona seperti pengawetan makanan.
Semakin kejam, akun-akun hoaks itu juga menuduh pihak rumah sakit menjual organ-organ tubuh pasien untuk dijual di pasar gelap.
"Meninggal di rumah sakit, jenazah diperlakukan seperti pengawetan makanan. Peti gak boleh dibuka. Dikuburpun oleh mereka juga. Ada sesuatu yang besar dibalik hal tersebut. (Organ tubuh itu luar biasa tinggi harganya bak di pasar gelap maupun resmi)," tulis berita hoaks itu.
Baca Juga: Rekor Baru! Kasus Covid-19 di Klaten Terus Melonjak, 666 Orang Terpapar dalam Sehari
Berbagai hoaks kejam seputar virus corona yang ditemukan di ponsel ayah tentunya membuat sang sender sedih. Ia pun meminta solusi kepada warganet apa yang harus dilakukannya.
"Ada solusi gak gais?," tanya sang sender bingung.
Sontak, warganet beramai-ramai mengomentari curhatan sender ini. Mereka memberikan saran hingga menceritakan pengalaman pribadi mereka saat menemui orang-orang terdekat tidak percaya Covid-19.
"Coba hape bokap lu diganti bahasanya jadi bahasa Rusia, biar kaga maenan HP lagi," saran warganet.
"Loh. Emangnya organ tubuh pasien yang meninggak karena COVID-19 bisa dijual? Kan udah kena virus imun tubuhnya. Gk habis thinking sama pikiran orang-orang kek gitu," komen warganet.
"Heran ya sama orang-orang tuh. Namanya juga rumah sakit jir, orang sakit dibawa rumah sakit, meninggalnya ya di rumah sakit. Besok-besok orang sakit bawa aja ke sawah, ntar juga meninggalnya di sawah. Kalau ortumu baca yang begituan coba langsung tunjukin aja bukti yang membantah statement2 gajelas begitu," saran warganet.
Berita Terkait
-
Rekor Baru! Kasus Covid-19 di Klaten Terus Melonjak, 666 Orang Terpapar dalam Sehari
-
Sempat Membaik, Jane Shalimar Kembali Kritis Karena Pneumonia
-
Kasus Covid-19 Membludak, Mardani Ali Sera Minta Pemerintah Segera Lockdown
-
Gawat! Lebak Banten Zona Merah COVID-19, Kasus Meningkat Setelah Mudik Lebaran
-
Presiden Jokowi Akan Terapkan PPKM Darurat karena Gelombang COVID-19 Memburuk
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh