Suara.com - Seorang manajer travel di Rusia dipecat dari pekerjaannya setelah ketahuan melatih turis cara menipu tes covid agar mereka bisa pergi berlibur di musim panas.
Katerina Semyonova, 30, manajer Anex Tour, memberitahu wisatawan cara menggunakan semprotan desinfektan tenggorokan untuk mendapat hasil negatif.
Aksinya memicu kemarahan setelah menceritakan bagaimana klien dari Krasnoyarsk telah menggunakan semprotan Miramistin untuk membalikkan hasil tes PCR positif awal.
"Saya hanya mengatakan kepada mereka untuk menuangkan Miramistin di mana-mana, seperti di mulut, hidung, jadi tes menunjukkan hasil lain," tulisnya.
"Ini berhasil: mereka lulus tes lagi, hasilnya negatif." Turis itu telah terbang ke Laut Merah untuk berlibur di Mesir meskipun hasil awalnya positif, katanya.
Mengingat jumlah kematian akibat Covid-19 melonjak di kota-kota besar Rusia, seorang kritikus menghujatnya dan berkata wanita itu harus dihukum karena aksinya.
"Menurut obat-obatan dan akal sehat, operator tur harus mewajibkan klien dan pasangannya melakukan karantina. Sebaliknya, mereka terbang ke Mesir," jelas saluran Telegram Krasnoyarsk lainnya, Bal Debyutantok.
“Lalu kami bertanya-tanya di mana kami mendapat gelombang ketiga dan rumah sakit yang tersumbat.” Sementara itu perusahaan mengatakan manajer tersebut telah dipecat setelah serangan kemarahan tak terbendung.
Perselisihan itu terjadi di tengah klaim pasar gelap yang berkembang dalam sertifikat vaksin palsu Covid-19 di Rusia di mana ada tingkat keraguan yang tinggi terhadap vaksin.
Baca Juga: Eropa Bersiap Masuki Liburan Musim Panas, WHO Ingatkan Pandemi Belum Berakhir
Dokter di Siberia juga telah memperingatkan bahwa sudah terlambat untuk mencegah malapetaka virus corona baru dengan meningkatkan vaksinasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional