Suara.com - Sebanyak 113 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpapar virus covid-19 dari data yang dikumpulkan hingga Rabu (30/6/2021). Bahkan satu penyidik KPK yang ikut terpapar Covid-19 dikabarkan meninggal dunia.
Dari 113 pegawai KPK di antaranya lima orang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dengan kondisi tanpa gejala hingga gejala ringan maupun sedang.
"107 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding, dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021).
Sementara itu, kata Ipi, satu orang dinyatakan meninggal dunia atas nama penyidik Ardian Rahayudi dari institusi Polri.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran covid-19 semakin tinggi dilingkungan KPK, kata Ipi, pihaknya telah melakukan pembatasan kehadiran pegawai KPK. Di mana, KPK sudah mengeluarkan kebijakan, sebanyak 75 persen pegawai KPK akan bekerja dari rumah (BDR). Sedangkan, 25 persen diantaranya pegawai KPK akan bekerja dari kantor (BDK).
Selain itu, kata Ipi, lembaganya juga memperbanyak proses pengetesan dengan melakukan tes swab antigen bagi pegawai dan pihak terkait lainnya di lingkungan KPK.
"Kegiatan pencegahan rutin lainnya seperti penyemprotan cairan disinfektan pada ruang-ruang kerja juga tetap dilakukan secara berkala," ucap Ipi.
Langkah itu, kata Ipi, diharapkan dapat mampu menekan penyebaran covid-19 dilingkungan KPK.
"Dengan upaya-upaya ini KPK berharap dapat menekan laju penularan covid-19 di lingkungan KPK dan aktivitas kerja diharapkan dapat segera kembali normal," tutup Ipi
Baca Juga: Pecah Rekor Lagi, Kasus Covid-19 Indonesia Tambah 21.807 Orang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?