Suara.com - Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati, melihat Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewajarkan kritikan 'The King of Lip Service' dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Neni menilai ada pihak yang berlebihan dalam menyikapi kritikan tersebut. Yakni orang-orang disekeliling Jokowi.
Jokowi kata Neni, seperti sudah biasa menerima segala bentuk kritikan dari masyarakat terhadap kinerjanya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Justru yang membuat suasana menjadi panas ialah ketika orang disekeliling Jokowi ikut bereaksi dan seolah tidak bisa menerima kritikan dari mahasiswa.
"Tapi kan rata-rata yang bermasslah itu bukan pak Jokowi, tapi orang-orang yang ada di sekelilingnya," kata Neni dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/7/2021).
Neni menganggap orang-orang itu berusaha ingin menjadi pahlawan di depan Jokowi. Namun cara yang mereka lakukan kerap salah dan secara tidak langsung mengganggu kelangsungan demokrasi di Indonesia.
Itu terbukti dari perlakuan tidak menyenangkan yang diterima oleh pengurus BEM UI pasca melayangkan kritik. Yakni mulai dari pemanggilan oleh pihak kampus hingga peretasan terhadap aplikasi pesan instan WhatsApp yang digunakan para pengurus BEM UI.
"Bagi saya orang-orang ini lah yang ingin dianggap sebagai heroik dan kemudian bisa menciderai atau bahkan merusak demokrasi yang ada saat ini. Sehingga sangat represif sekali negara kemudian meretas akun-akun yang melontarkan kritik."
Jokowi Terima Dikritik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak menyoal adanya kritik dari BEM Universitas Indonesia yang menyebut kepala negara sebagai King of Lip Service. Terkait kritikan itu, Jokowi menganggap kritik sah-sah saja disampaikan asalkan santun.
Menurutnya, kritikan itu disampaikan BEM sebagai bentuk ekspresi berpendapat.
Baca Juga: PPKM Darurat, Ini Langkah Konkret Polresta Solo
"Ada yang menyampaikan the King of Lip Service. Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa," ujar Jokowi dalam video diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021
Jokowi juga menganggap pimpinan kampus jangan sampai membungkam adanya kritik yang diungkap para mahasiswa. Diketahui, pihak rektorat UI sempat memanggil pengurus BEM UI usai kritikan terhadap Jokowi viral di media sosia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia