Suara.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio, mengatakan tayangan acara pernikahan yang dibalut budaya pernikahan adat seperti pernikahan artis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah memiliki nilai atau rating tinggi di televisi dibandingkan tayangan pagelaran budaya.
Bahkan ia menyebut tak ada yang menonton tayangan pagelaran budaya.
"Stasiun Televisi menayangkan pagelaran budaya ratingnya kecil, kecil banget nggak ada yang nonton," ujar Agung dalam diskusi virtual, Kamis (1/7/2021).
Hal itu berbeda ketika pernikahan yang menampilkan budaya atau adat penikahan yang dilakukan oleh artis justu banjir penonton. Diketahui pada pernikahan Atta Aurel menampilkan adat Jawa seperti siraman, midodareni dan lain -lain dan adat Minang.
"Dia (Atta -Aurel) pakai budaya Jawa, bukan pagelaran tapi jauh, lalu mc-nya menjelaskan prosesi Midodareni,. pecah telor, kakinya dicuci segala macam itu budaya," ucap dia.
Hal tersebut kata Agung, justru menyedot perhatian publik bahwa ada budaya Indonesia yakni adat pernikahan Jawa yang ditampilkan.
"Kemudian menyedot perhatian itu budaya di Indonesia bahkan ada orang luar negeri yang sempat nonton juga itu surprise banget ngelihat kayak gini ya budata pernikahan ala Jawa. Kaum milenial juga seperti itu jadi ratingnya lumayan bagus," ucap Agung.
Lebih kanjut, ia mengatakan tayangan adat pernikahan tersebut, memberikan informasi tentang budaya Jawa yang ada di Indonesia.
Ia pun menilai ada fenomena baru dalam pernikahan artis yang ditayangkan secara langsung di televisi dengan dibalut budaya.
Baca Juga: PPKM Darurat Segera Diberlakukan, Ini Rincian Pembatasan Baru yang Diterapkan
Pasalnya KPI kata Agung melihat, dari dua kelompok yang menolak dan mendukung tayangan pernikahan Aurel-Atta jumlahnya lebih besar yang mendukung.
Jumlah pendukung tersebut merupakan kaum milenial yakni berusia di bawah 30 tahun.
"1 orang yang menolak acara ini dibanding 30 orang yang mendukung acara ini. Publik ini Rata-rata orang milenial semua. Ini fenomena baru kalau saya melihat, saya cermati trend terbaru anak-anak muda yg tidak menonton tv ko jadi atensi," kata Agung
"Kenapa saya bilang jarang nonton TV, karena Nelson mengatakan durasi mereka nonton gadget lebih banyak daripada menonton TV," kata dia.
Agung menuturkan jika dilihat dari media sosial KPI, jumlahnya berbanding terbalik. Sehingga ia menilai ada fenomena baru dalam tayangan di televisi.
"Tapi setidaknya kalau kita lihat medsos KPI netizen divalidasi 1 berbanding 30 dalam 1 hari. 1 orang menolak 30 yang mendukung itu. Kita bicara publik sebagai mayoritas 30 itu adalah publik. Kita menganut prinsip-prinsip demokrasi sebagai suara mayoritas misalnya begitu," katanya.
Berita Terkait
-
Orang Paling Berisiko Terinfeksi Virus Corona Varian Delta dan Berita Kesehatan Lain
-
PPKM Darurat Segera Diberlakukan, Ini Rincian Pembatasan Baru yang Diterapkan
-
PN Surabaya Lockdown, 27 Pegawai Termasuk Hakim dan Scurity Positif Covid-19
-
Iko Uwais Positif Covid-19, Sedang dalam Pengawasan Ketat Oleh Dokter
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN