"Bukti kita saling menyayangi," sahut warganet.
"Banyak yang baru sadar dan kini pun masih ada yang belum sadar ada Covid. Kasih mereka pencerahan om," desak warganet.
Angka Kematian Covid-19 Indonesia Tinggi, Proteksi Maksimal Sangat Dibutuhkan
Dilaporkan rata-rata kematian yang terjadi pada puncak pandemi Covid-19 kedua di Indonesia sangatlah tinggi, bahkan hingga mencapai lebih dari 400%.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan kenaikan kematian yang tinggi ini seharusnya dapat segera diperbaiki dengan menghindari potensi kematian pada pasien Covid-19.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan berpatok pada kasus aktif saat ini sehingga dapat menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya dari kasus yang aktif saat ini.
"Angka kematian yang terus meningkat ini tentunya tidak dapat ditoleransi, karena 1 kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku.
Untuk itu, dimohon kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dan terus laksanakan protokol kesehatan bahkan di dalam rumah.
Jika baru pulang dari bepergian, pastikan untuk segera membersihkan diri. Jika mengalami gejala Covid-19, atau kontak erat dengan orang positif, mohon untuk membatasi interaksi dengan orang yang rentan untuk sementara waktu sampai benar-benar aman.
Baca Juga: Warga Gowa dan Makassar Antusias Ikut Vaksinasi Drive Thru
Terakhir, Satgas mengingatkan bahwa melindungi anak-anak, terutama balita juga menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh orangtua.
Hal ini tidak lepas karena aktivitas anak-anak tentunya perlu pengawasan orang tua. (dengan kondisi yang krisis seperti ini, proteksinya harus lebih ketat: cara penggunaan, lapis masker dll).
Ajarkan sedini mungkin pentingnya mencuci tangan dan tidak menyentuh area yang kotor. Jangan membawa anak-anak ke luar rumah, terutama ke tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi sumber penularan karena tentunya kita ingin melindungi orang-orang tercinta kita dari ancaman virus covid-19.
Di tengah kenaikan kasus yang tengah melonjak ini, Satgas minta kepada masyarakat untuk tidak lagi menerapkan proteksi diri yang biasa-biasa saja.
"Proteksi ekstra sangat dibutuhkan mengingat penularan saat ini lebih tinggi, dan kuncinya adalah pelaksanaan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan dengan cara yang benar," pungkas Wiku.
Berita Terkait
-
Warga Gowa dan Makassar Antusias Ikut Vaksinasi Drive Thru
-
Kabupaten Bondowoso Zona Merah, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Ditambah
-
Daftar Kota dan Kabupaten yang Kena PPKM Mikro Darurat
-
Krisis Lahan Pemakaman Covid-19, Kepala DPKP: Sehari Ada 14 Jenazah
-
BPOM Resmi Terbitkan Izin Penggunaan Vaksin Moderna, Efikasi 94 Persen
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
Terkini
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU
-
'Semua Senang!', Ira Puspadewi Ungkap Reaksi Tahanan KPK Dengar Dirinya Bebas Lewat Rehabilitasi
-
Tolak Satgas PKH, Ribuan Petani Sawit Desak MA Batalkan PP 45/2025
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?