Suara.com - Mantan Perdana Manteri Israel Benjamin Netanyahu diperiksa atas dugaan membangun jacuzzi mewah dengan uang negara di rumah pribadinya, di Caesarea.
Menyadur Times of Israel Minggu (04/07) jacuzzi mewah itu diduga menghabiskan sekitar NIS 50.000 ($15.000) uang negara, lapor Channel 12 pada hari Kamis.
Netanyahu sendiri tidak dicurigai melakukan kesalahan saat ini, meski temuan awal menyoroti pola yang ditandai di masa lalu tentang dugaan penyalahgunaan dana publik oleh keluarga.
Polisi mengambil kesaksian dari pengawas keuangan di Kantor Perdana Menteri. dan Jaksa Agung Avichai Mandelblit terlibat masalah ini, sebelum keputusan dibuat untuk membuka penyelidikan di Unit Investigasi Penipuan Nasional.
Sementara itu, keluarga Netanyahu membantah laporan tersebut dan mengatakan sejak mereka membeli rumah itu 20 tahun lalu, tidak ada jacuzzi yang pernah dipasang di dalamnya.
“Dan tentu saja negara tidak menginvestasikan sepeser pun untuk apa yang tidak dipasang. Ini benar-benar bohong," kata keluarganya.
Pemimpin oposisi mengeluarkan postingan Facebook dan berspekulasi bahwa Kantor Kejaksaan Negara telah mengarang cerita. Dia juga akan menuntut Channel 12 dan reporternya Guy Peleg atas pencemaran nama baik.
Netanyahu dan istrinya, Sara, telah menjadi subyek beberapa penyelidikan selama bertahun-tahun karena dicurigai menggunakan dana negara secara ilegal untuk kebutuhan pribadi.
Pada 2019, Sara Netanyahau dihukum dalam tawar-menawar pembelaan yang membuatnya mengaku "mengambil keuntungan yang tidak adil dari sebuah kesalahan" dan secara ilegal menyediakan layanan katering di Kediaman Perdana Menteri.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Diduga Robek Dokumen Sebelum Kantornya Diambil Alih
Dalam kasus terpisah, suaminya didakwa menerima hadiah terlarang, suap dan mencoba mengatur bantuan untuk baron media dengan imbalan liputan pers yang positif.
Sara Netanyahu adalah tersangka dalam salah satu kasus itu, tapi jaksa pada akhirnya tidak merekomendasikan Sara menghadapi dakwaan.
Benjamin Netanyahu membantah melakukan kesalahan dan mengatakan dakwaan itu sebagai upaya saingan politik, media, polisi dan jaksa untuk mengekang kekuasaannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG
-
Dian Sandi PSI Pasang Badan, Sebut Penggugat Ijazah Gibran Bahayakan Hubungan RI-Singapura