Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan keanehan virus corona karena disebut berbahaya namun semua korban meninggal terjadi di rumah sakit.
Narasi ini dibagikan oleh Facebook bernama Sultan Arka. Akun ini mengunggah status berupa teks yang mengklaim bahwa virus corona sangat ganas dan menakutkan dan sampai saat ini sudah banyak membunuh manusia.
Tak sampai disitu, akun ini melanjutkan narasi dengan menulis kejanggalan mengenai virus corona. Menurut akun ini, anehnya semua yang meninggal karena Covid-19 terjadi di rumah sakit.
Adapun narasi yang dibagikan adalah sebagai berikut:
“Virus corona sangat ganas dan menakutkan, banyak membunuh manusia sampai sekarang tapi anehnya yang mati semua di rumah sakit”
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, narasi itu tidak benar.
Koordinator Analis Twitter LaporCovid-19, Yerikho Setya Adi membeberkan berdasarkan data diketahui sedikitnya 265 pasien Covid-19 meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri di rumah.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Rumah Sakit, Pemerintah Bentuk Satgas Oksigen
Data itu dihimpun berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19. Seperti dari sosial media seperti Twitter, berita online dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19.
Lebih lanjut Yerikho menjelaskan sebanyak 265 korban jiwa tersebut tersebar di 47 kota dan kabupaten dari 10 provinsi. Seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar rumah sakit adalah Jawa Barat. Provinsi Jabar mencatat 97 jumlah kematian pasien virus corona di rumah dari 11 kota/kabupaten.
Selain itu, terdapat beberapa pemberitaan di media massa beberapa daerah seputar pasien virus corona yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebagai contoh adalah berita kakak beradik di Tasikmalaya yang meninggal saat isoman di rumahnya.
Kemudian pada pemberitaan jogja.suara.com pada 30/6/21, Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat sudah 41 pasien COVID-19 yang isoman di rumah meninggal dunia di bulan Juni 2021 ini. Penyebabnya adalah mereka tidak mendapatkan penanganan Covid-19 yang memadai, terutama bantuan pernapasan oksigen.
KESIMPULAN
Berita Terkait
-
Penuhi Kebutuhan Rumah Sakit, Pemerintah Bentuk Satgas Oksigen
-
Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat, Sampai Speechless
-
Kasus Covid-19 Melonjak, Produsen Oksigen di Batam Tingkatkan Produksi
-
Anisa Bahar Lelang Rumah Senilai Rp4 Miliar Bantu Pasien Covid-19, Netizen: Terharu Banget
-
Geger Spanduk IRD RSKD Tak Terima Pasien Lagi, Direktur: Terpaksa Terapkan Buka Tutup
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta