Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk bisa menaati peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali. Ia mengingatkan bahwa saat ini penularan Covid-19 sudah sampai ke lingkaran terdekat masyarakat.
Luhut menyatakan, masyarakat yang menaati peraturan, otomatis bakal menyelamatkan diri sendiri dan orang disekelilingnya. Menurutnya pada setahun ke belakang sebagian masyarakat masih acuh tak acuh karena melihat penyebaran Covid-19 yang jauh dari lingkungannya.
Akan tetapi kondisi saat ini jelas berbeda di mana banyak masyarakat akhirnya bisa merasakan penularan Covid-19 itu sendiri.
"Kalau kita simak saudara-saudara sekalian, mungkin tahun lalu orang yang kena Covid-19 itu adalah di luar lingkungan kita kebanyakan. Sekarang itu sudah banyak di lingkaran kita, jadi keadaan ini sudah parah dan kita harus bekerja sama," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Senin (5/7/2021).
Lagi-lagi Luhut mengingatkan kalau angka kasus Covid-19 di Indonesia bakal terus naik dalam kurun waktu 10 atau 12 hari ke depan. Meskipun tingkat kesembuhan lebih 13 ribu orang, namun jumlah orang yang terpapar Covid-19 juga terus meningkat.
Lebih lanjut, Luhut melihat masih ada mobilitas masyarakat di tengah PPKM Darurat dan juga penyekatan di wilayah Jabodetabek. Apabila hal tersebut terus terjadi, dikhawatirkan akan mempersulit upaya melandaikan penularan virus.
Karena itu, Luhut meminta kekompakan dari seluruh pihak termasuk masyarakat untuk bisa menaati peraturan demi kemanusiaan.
"Saya ingin tidak boleh ada yang main-main mengenai ini, kita harus kompak mengenai ini, dan saya minta sekali lagi jangan ada berita-berita memojokkan kiri-kanan, kita harus kompak menghadapi masalah ini," imbuh Luhut.
Baca Juga: Luhut Ancam Razia Penjual Obat Covid-19 dengan Harga Tak Wajar
Berita Terkait
-
11 Link Telemedicine: Dapat Obat Gratis untuk Isolasi Mandiri
-
Cerita Sukoco, Pengemudi Bus Sekolah yang Kini Jadi Pembawa Pasien Covid-19 di Jakarta
-
Bupati Muna Barat Positif Covid-19 Saat Hadiri Kunjungan Kerja Jokowi
-
Bantu Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Coba Konsumsi 5 Asupan Berikut
-
Saran Rocky Gerung soal Penanganan COVID-19: Angkat Anies Jadi Presiden
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital