Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai kalau kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat bisa memperlambat lonjakan kasus Covid-19. Namun menurutnya akan kurang efektif apabila dirancang dengan tetap menempatkan kepentingan ekonomi sebagai landasan utamanya.
"Memang kebijakan PPKM Darurat ini bisa memperlambat lonjakan kasus positif, tapi tetap kurang efektif jika dirancang dengan gagasan ekonomi di atas segalanya," kata Mardani melalui akun Twitternya @MardaniAliSera pada Selasa (6/7/2021).
Mardani menilai seharusnya pemerintah bisa mengubah pardigmanya seperti itu. Kalau tidak, maka masyarakat akan terus membayar harga tertinggi dalam memerangi pandemi Covid-19.
Memprioritaskan kepentingan ekonomi begitu terlihat ketika pemerintah masih memperbolehkan warga negara asing (WNA) untuk datang ke Indonesia.
Mardani meminta hal tersebut tidak kembali terjadi apalagi di tengah PPKM Darurat yang masih berjalan. Pun dengan kelangkaan oksigen disaat pemerintah pernah gencar mengirimkannya ke India.
"Pada akhirnya kita kurang siap menghadapi permintaan dalam negeri," tuturnya.
Karena itu, Mardani menilai sudah saatnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta jajaran kerja lebih keras dan mengerahkan sumber daya yang tersisa.
Kata ia, Jokowi mesti merangkul kepala daerah yang terbukti memiliki gagasan progresif, begitu juga dengan kelompok masyarakat lain tanpa menaruh curiga lagi latar belakangnya.
Baca Juga: Gempar! 5.000 Anak di Bali Positif COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!