Suara.com - Kementerian BUMN mengungkapkan ada beberapa proyek yang mengalami keterlambatan dari target penyelesaian. Lantaran keterlambatan itu, berdampak juga pada biaya pembangunan yang ikut membengkak.
Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmojo menjelaskan, proyek-proyek yang mengalami keterlambatan di antaranya; Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Kereta Api Ringan atau LRT Jabodebek.
Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, sebenarnya target penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini pada 2021, namun karena situasi pandemi dan berbagai macam masalah membuat proyek molor.
Saat ini progres kontruksi proyek tersebut telah mencapai 74 persen.
Adapun, dalam paparannya membengkaknya biaya pembangunan pada kereta cepat Jakarta-Bandung karena adanya keterlambatan pembebasan lahan yang estimasinya sebesar 1,9 juta dolar AS atau setara Rp 27,36 triliun (kurs 1 dilar AS Rp 14.400).
Namun, Tiko saat ini tengah bernegosiasi dengan pihak China sebagai pemegang saham proyek tersebut untuk pemenuhan biaya pembengkakan itu.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada KAI untuk mengatasi pembengkakan biaya investasi.
"Saat ini kita juga sedang diskusi cost over run, kita juga sedang diskusi cash defisit dengan china mengenai cash flow negatif di awal-awal," ujar Tiko dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/7/2021).
Dari sisi LRT Jabodebek, Tiko menyebut juga ada permasalahan pada pembebasan lahan terutama untuk depo kereta LRT. Sehingga, hal ini yang membuat investasi membengkak sebesar Rp 2,7 triliun.
Baca Juga: LRT Membawa Angin Segar ke Arah Koridor Timur Jakarta untuk Sektor Properti
Permasalahan ini lanjutnya, juga membuat penyelesaian proyek yang tadinya bisa beroperasi pada 2019 lalu molor ke tahun 2022.
Kendati begitu, progres pembangunan secara keseluruhan mencapai 84 persen
"Disampaikan apabila terjadi keterlambatan akibat lahat itu menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mendapatkan equitas kepada KAI. Dan ini sudah ajukan juga, saya rasa disepakati penambahan Rp 2,7 triliun dalam rangka equitas dari LRT. Dan dua-duanya tadi KCIC dan LRT sedang kita lakukan pengajuan tambahan 2021 maupun untuk 2022," ucap Mantan Bos Bank Mandiri ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Mahkamah PPP Ngotot Sebut Agus Suparmanto Ketum Sah: Tak Ada Dualisme!
-
Prabowo Pamer Kekuatan Puluhan Kapal Perang, Jet Tempur, dan Pasukan Khusus di HUT TNI ke-80
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
KPK 'Obok-obok' Rekening Ridwan Kamil Sekeluarga, Jejak Duit Korupsi BJB Ditelusuri Sampai ke Akar!
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi