Suara.com - Meningkatnya angka kasus Covid-19 di wilayah Jabodetabek membuat sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi penuh. Akibatnya, warga yang terkonfirmasi positif kesulitan mendapatkan ruang isolasi maupun layanan kesehatan.
Hal itu salah satunya dialami oleh Theresia salah satu warga Jabodetabek yang sempat terpapar Covid-19. Dia terkonfirmasi positif corona sekitar 11 hari yang lalu.
Beberapa hari sejak dinyatakan positif covid, dia tiba-tiba mengalami sesak nafas. Dalam keadaan panik dan seorang diri , Theresia mencari fasilitas layanan kesehatan.
Di kawasan Jakarta Selatan dia mendatangi sebuah puskesmas, namun ditolak karena harus sesuai dengan domisili.
Dari Jakarta Selatan, dia kemudian diarahkan ke fasilitas kesehatan di kawasan Karawaci Panunggangan Barat, Tangerang Selatan, namun kembali ditolak.
“Ternyata di sana nggak bisa nampung juga karena masih bukan domisili KTP,” kata Theresia saat dihubungi Suara.com, Senin (12/7/2021).
Dalam kondisi panik dan kecewa, perempuan berusia 29 tahun itu tetap berusaha. Ia kemudian berinisiatif mendatangi salah satu rumah sakit swasta di kawasan Kelapa Dua, Depok. Namun nahas, lagi-lagi ditolak.
“Pas sampai sana pun IGD-nya sudah nggak ada, dan cuman bisa nampung kalau sesuai rujukan,” ungkapnya.
Seperti bola pingpong, dia kembali diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta lainnya. Sesampainya di sana dalam keadaan kelelahan dia harus menunggu selama 12 jam. Hal itu pun berbuah sia-sia.
Baca Juga: RSPB Butuh Tabung Oksigen Tambahan untuk Pasien Covid-19 yang Belum Masuk Ruang Perawatan
“Karena IGD penuh, jadi saya tunggu 12 jam. (Itu) tak kunjung masuk IGD,” ujar Theresia.
Akhirnya, merasa putus asa, mau tak mau dia harus menjalani isolasi mandiri di sebuah kontrakan yang dicarikan orang tuanya.
“Bokap (bapak saya) nyari tempat kontrakan buat saya isolasi mandiri sendiri. Jadi ya sudah mau tidak mua isolasi mandiri sendiri,” katanya.
Kekinian, kondisinya mulai membaik, untuk memantau perkembangannya dia dibantu seorang dokter yang merupakan teman dari orang tuanya.
Kesulitan warga Jabodetabek untuk mendapatkan layanan isolasi bukan kasus baru. Sebelumnya pada 1 Juli 2021, relawan LaporCovid-19 terpaksa harus menghentikan layanannya membantu masyarakat mendapatkan rumah sakit atau tempat isolasi.
Hal itu karena penuhnya sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi di kawasan Jabodetabek.
Berita Terkait
-
Heboh UAS Tak Bisa Mencium dan Merasa Hingga Tulang Serasa Mau Putus, Positif Covid-19?
-
Pengendara Motor dan Mobil yang Masuk Balikpapan Saat PPKM Wajib Tunjukan Antigen Negatif
-
Datang Lagi, 10 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Mendarat di Bandara Soetta Siang Ini
-
Dokter Lois Ditangkap Setelah Tak Percaya COVID-19
-
RSPB Butuh Tabung Oksigen Tambahan untuk Pasien Covid-19 yang Belum Masuk Ruang Perawatan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Sutriah Bersyukur Jadi Peserta JKN: Manfaatnya Besar Sekali
-
Prabowo Rehabilitasi 2 Guru ASN di Luwu Utara, DPR Wanti-wanti Kepala Daerah Jangan Asal Pecat
-
Puluhan Emak-emak Dampingi Roy Suryo Cs di Polda Metro Jaya: You Never Walk Alone!
-
Kenapa Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara? Ini Kasus yang Membelit Abdul Muis dan Rasnal
-
Profil Ribka Tjiptaning: Dokter Penulis 'Anak PKI', Kini Dipolisikan Usai Sebut Soeharto Pembunuh
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah