Suara.com - Sebuah perusahaan pembuat senjata di Amerika Serikat picu kontroversi setelah menjual aksesori yang membuat pistol Glock asli terlihat seperti pistol mainan anak-anak.
Menyadur New Straits Times, Rabu (14/7/2021), sebuah perusahaan pembuat senjata, Culper Precision, mendapat kecaman setelah membuat aksesori senjata mirip Lego.
Pabrikan yang berbasis di Utah tersebut membuat aksesori penutup senjata api dengan tampilan yang berwarna warni yang mereka sebut Block9.
"Inilah salah satu mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan," tulis Culper Precision di postingannya pada 24 Juni.
Aksesori penutup senjata tersebut dijual dengan harga antara USD 549 - USD 765 atau sekitar Rp 7,9 juta hingga Rp 11 juta.
Dengan tampilan yang berwarna-warni dan desain yang sangat mirip dengan mainan produksi Lego, aksesori tersebut mendapat protes dari berbagai pihak.
Lego, perusahaan mainan asal Denmark, mengirim surat resmi yang berisi permintaan untuk menghentikan produksi cover senjata berwarna merah, biru dan kuning tersebut.
"Organisasi kami menjangkau Lego, yang kemudian mengirim surat penghentian kepada pembuat senjata," kata Shannon Watts, pendiri kelompok advokasi kontrol senjata, Moms Demand Action.
Watts mengatakan kepada Washington Post bahwa reaksi pertamanya setelah melihat aksesori senjata itu sangat kecewa dan mengatakan produk itu akan membunuh anak-anak.
Baca Juga: 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Moderna Tiba di Indonesia
Watts menekankan bahwa kasus penembakan yang tidak disengaja di AS telah meningkat sebesar 30 persen pada tahun lalu.
Pada tahun 2021 telah terjadi lebih dari 165 penembakan tidak disengaja oleh anak-anak di AS, menurut organisasi Everytown.
Everytown juga mengungkapkan bahwa pada 2020, sedikitnya 142 orang meninggal akibat penembakan yang tidak disengaja oleh anak-anak di bawah umur.
CEO Culper Precision, Brandon Scott, mengkonfirmasi kepada Washington Post bahwa dia telah menerima pemberitahuan resmi dari Lego mengenai produknya.
Brandon Scott mengatakan pihak perusahaan telah memutuskan untuk mematuhi imbauan dan menghentikan produksi aksesori itu, setelah terjual kurang dari 20 item.
Kontroversi aksesori itu muncul pada saat Presiden Joe Biden memprioritaskan perang melawan epidemi kekerasan senjata yang marak di AS.
Biden kemudian menyampaikan langkah-langkah pada bulan Juni untuk membatasi peredaran senjata api di tingkat federal, namun masih digodok di Kongres.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?