Suara.com - Seorang lelaki asal Illinois yang menderita demensia, dirawat di rumah sakit setelah mengikat alat kelaminnya dengan karet gelang hingga mulai membusuk.
“Untungnya kasus pencekikan seperti ini jarang terjadi,” kata Dr. Fardod O'Kelly, ahli bedah urologi di Rumah Sakit Beacon di Dublin, Irlandia, kepada Daily Mail dilansir dari New York Post, Kamis (15/7/2021).
Kasus ini dilaporkan dalam jurnal medis Urology Case Reports.
"Ini penting karena kompresi arteri berarti tidak ada aliran darah masuk, dan itu berarti tidak ada suplai oksigen, sehingga organ mulai mati," jelas O'Kelly.
Lelaki berusia 81 tahun itu awalnya dilaporkan ke rumah sakit setelah menderita ketoasidosis diabetikum, reaksi yang berpotensi mematikan terhadap kadar insulin rendah yang berasal dari diabetesnya yang tidak terkendali.
Istrinya mengungkapkan bahwa sang suami telah membungkus skrotumnya dengan karet gelang dan menolak untuk melepasnya selama tiga hari.
Namun, saat ditanya soal torniket testisnya, lelaki itu tampak bingung.
Meskipun demikian, pemeriksaan selanjutnya mengungkapkan bahwa lingga pasien memang sangat bengkak dan telah berubah menjadi kuning dan ungu, menandakan bahwa itu sudah mulai mati.
Dokter menyimpulkan bahwa karet gelang lelaki itu telah menghentikan aliran darah dan merusak anggota tubuhnya.
Baca Juga: Minta Poligami Lagi, Istri Kedua Potong Anu Imam Masjid hingga Tewas
"Bila digabungkan dengan sirkulasi yang buruk dari diabetes yang mendasarinya, telah mengakibatkan keadaan nekrotik atau gangren," menurut studi kasus.
Untuk mencegah degradasi lebih lanjut, dokter membakar daging mati dengan kawat panas dan memotongnya dengan pisau bedah.
Mereka juga memasukkan kateter ke dalam uretra jiwa untuk mengalirkan reservoir urin, yang telah terkumpul karena pangkal paha pasien telah mencegahnya buang air kecil.
Dengan bantuan antibiotik, pasien sembuh dalam waktu lima hari. Namun, dia tidak muncul pada janji tindak lanjut dua minggu kemudian, menurut laporan medis.
"Secara teori, jika Anda membiarkannya cukup lama, penis bisa lepas, tapi saya belum pernah melihat itu terjadi," kata Ahli urologi.
Berita Terkait
-
Terungkap Modus Ustaz Gay Cabuli Siswanya, Ustaz Bilang Onani Tingkatkan Percaya Diri
-
Parah! Ustaz Gay Minta Siswa Rekam Alat Kelamin Hingga Lakukan Oral Seks
-
Viral Soal Ujian SD Bahas Tentang Alat Kelamin, Tuai Pro dan Kontra
-
Sadis! Gara-gara Diselingkuhi, Wanita Ini Bunuh Suami dan Potong Alat Kelaminnya
-
Mr P Muncul Bintik Merah Setelah Hubungan Seks, Gatal, Tanda-tanda Penyakit Bahaya?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua