Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak masyarakat khususnya umat muslim untuk tidak menimbulkan kerumunan saat merayakan hari raya Idul Adha yang jatuh pada Selasa (20/7/2021) esok. Mahfud MD juga berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) saat melakukan penyembelihan hewan kurban.
Untuk yang kedua kalinya, masyarakat Indonesia harus merayakan Iduladha di tengah pandemi Covid-19. Namun pada perayaan tahun ini, perayaan Iduladha harus dilewati ketika penyebaran Covid-19 tengah berjalan secara masif.
"Oleh sebab itu sangat diharapkan kita tidak melakukan kerumunan," kata Mahfud melalui video yang diunggah kanal YouTube Kemenko Polhukam, Senin (19/7/2021).
Sesuai dengan aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan anjuran organisasi masyarakat berbasis Islam, masyarakat sebaiknya menjalankan salat Iduladha di rumah masing-masing supaya tidak menimbulkan kerumunan.
Selain itu, Mahfud juga meminta agar proses penyembelihan hewan kurban tetap dilaksanakan dengan menaati prokes Covid-19.
Ia menerangkan kalau dilihat dari aspek ritualnya, proses kurban itu menyembelih dengan jarak tertentu dan kemudian dibagikan kepada masyarakat membutuhkan. Namun menurutnya ada aspek yang lebih dari itu yakni taqarrub yang berkaitan dengan pendekatan diri kepada Allah SWT.
"Maka kalau ritualnya membatasi kita untuk terlalu berkerumunan, maka hati kita (langsung ingat) mari kita taqarrub. Berkurban artinya mendekat ke Allah agar kita selalu diberi kesehatan, bimbingan dan bisa dihindarkan dari Covid-19," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada tenaga kesehatan yang sudah berjuang sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Bahkan tidak sedikit nakes yang akhirnya gugur dalam menjalankan tugasnya tersebut.
"Kita doakan agar mereka mendapatkan surganya," ungkapnya.
Baca Juga: Tadi Pagi Jemaah An Nadzir Gowa Salat Idul Adha 1442 Hijriah
Berita Terkait
-
Menohok! Bintang Emon Sindir Mahfud MD Nonton Ikatan Cinta: Keliatan Banget Makmurnya
-
Istilah Darurat Militer Muhadjir dan Mahfud, YLBHI: Ketidaktahuan UU di Level Pemerintah
-
Soal Darurat Militer Saat Pandemi Covid-19, Mahfud: Maksudnya Militer Ikut Turun Tangan
-
Dikritik Gegara Nonton Ikatan Cinta saat PPKM Darurat, Mahfud MD: Saya Tetap Kerja
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
-
Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia Sangat Kuat
-
Efek Domino Korupsi Haji, KPK Ancam 'Sikat' Biro Travel di Luar Jawa
-
Dasco Terima 9 Tuntutan Kaum Tani soal Redistribusi Tanah yang Berkeadilan
-
Jemaah Antre Puluhan Tahun, Kuota Haji Ternyata Bisa Dibeli Tanpa Izin?