Suara.com - Kapolres Bogor AKBP Harun mengungkapkan fakta pembubaran konvoi takbir keliling di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berlangsung pada Senin (19/7/2021), malam.
"Tadi malam kita langsung memutarbalikkan masyarakat yang melakukan konvoi. Ada banyak masyarakat di sana, beberapa hanya menonton sehingga keliatan berkerumun, tapi bisa kita putar balik dan segera membubarkan diri," katanya saat ditemui di Mapolres, Cibinong, Bogor, hari ini.
Ia bersama Dandim 0621 Letkol Inf Sukur Hermanto dan Bupati Bogor Ade Yasin ketika itu tengah melakukan patroli pengamanan malam takbir Idul Adha. Ketika memasuk jalur Puncak pada sekitar pukul 20.30 WIB, kondisi masih kondusif.
Sekitar pukul 21.30 WIB, jemaah yang berdatangan dari beberapa gang kecil di tepian jalan tak terbendung lantaran berpenampilan layaknya masyarakat sekitar.
Mereka konvoi dari arah Gadog, Ciawi menuju Cisarua dengan tujuan Gunung Mas.
Harun mengerahkan anggota, kemudian mencegat rombongan ketika hendak melintas di depan kantor Kecamatan Cisarua.
Kemudian ia bersama bupati membujuk perwakilan jemaah untuk membubarkan diri dan membatalkan kegiatan yang rencananya dipusatkan di Gunung Mas.
"Kita sampaikan ini masih PPKM darurat sehingga tidak boleh kumpul-kumpul. Kita semua harus menahan diri. Saat Idul Adha memang selalu ada waktu-waktu untuk kebersamaan, itu sudah tradisi, tapi sekarang sedang pandemik dan PPKM, jadi ya kita ikuti aturan yang sekarang ini," tutur Harun.
Rombongan jamaah takbir keliling tersebut kemudian memutar balik ke arah Gadog, Ciawi, dan membubarkan diri sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca Juga: Bupati Bogor Minta Dinas Coret Program Tak Jelas: Rapat di Hotel Ditiadakan
Seperti diketahui, video kejadian tersebut sempat tersebar di media sosial beriringan dengan kembali beredar-nya video pawai obor yang dilakukan oleh warga Puncak Bogor pada dua tahun lalu sebelum pandemik. [Antara]
Berita Terkait
-
Berapa Harta Kekayaan Ade Yasin? Namanya Disebut Dedi Mulyadi Pasca Bongkar Hibisc Fantasy
-
4 Lokasi Wisata di Puncak Kena Segel, Ada Hibisc Fantasy hingga Eiger Adventure Land
-
One Way Puncak Mulai Jam Berapa? Simak Jadwalnya Selama Liburan Nataru 2024-2025
-
Puji Mantan Bupati Bogor, Rudy Susmanto: Rakyat Butuh Gagasan Ade Yasin
-
Hanya Asmawa Tosepu Yang Bisa Tertibkan Bangunan Liar di Puncak Bogor?
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui