Suara.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan meminta Amerika Serikat untuk memberikan sokongan dana, logistik, dan diplomatik sebagai syarat agar militer Turki mengambil alih tugas untuk menjaga serta mengoperasikan Bandara Kabul di Afghanistan.
Diwartakan sebelumnya Turki berencana untuk mengerahkan pasukannya untuk menjaga Bandara Kabul setelah militer Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mundur dari Afghanistan. Selama beberapa pekan Turki dan AS telah berunding terkait rencana itu.
Meski demikian, Taliban yang saat ini sedang bertempur dengan pasukan pemerintah Afghanistan untuk kembali berkuasa seperti pendudukan AS, mengancam Turki untuk tidak menerjunkan militernya di Kabul.
"Jika syarat-syarat ini dipenuhi, kami akan mengambil alih manajemen Bandara Kabul," kata Erdogan kepada media di Siprus bagian utara, Selasa (20/7/2021).
"Akan ada kesulitan dari sisi finansial dan administratif... Amerika akan memberikan dukungan terkait hal ini untuk Turki," kata Erdoga yang berbicara usai mengikuti Salat Id untuk merayakan Idul Adha.
Sebelumnya Turki mengatakan bahwa misi di Kabul itu bertujuan untuk menjamin berjalannya misi-misi diplomatik di Afghanistan setelah militer AS mundur. Rencananya penarikan mundur militer AS dari Afghanistan akan rampung pada 11 September 2021.
Mundurnya AS ini disambut oleh kampanye militer gencar oleh Taliban yang saat ini terlibat pertempuran sengit dengan tentara pemerintah Afghanistan. Beberapa wilayah strategis yang tadinya diduduki militer AS kini dikuasai oleh Taliban.
Meski demikian perundingan damai antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan juga tengah berlangsung di Doha, Qatar. Sayangnya sampai akhir pekan kemarin perundingan damai itu masih menemui jalan buntu.
Erdogan sendiri, sebelum bertolak ke Siprus pada Senin kemarin, mengatakan Taliban harus mengakhiri pendudukan atas Afghanistan. Ia juga enggan menanggapi serius ancaman kelompok bersenjata itu dan mengatakan bahwa Turki akan berunding dengan perwakilan Taliban untuk mencari solusi yang terbaik. [Reuters]
Baca Juga: Ngeri! Istana Kepresiden Afghanistan Dihujani Roket Saat Presiden Salat Idul Adha
Berita Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Erdogan Klaim Pertemuan dengan Trump Hasilkan Kemajuan, Apa Saja yang Dibahas?
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting