Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyampaikan selama ini, terlebih pada tahun pertama pandemi Covid-19, pemerintah terkesan bermain sendiri dalam penanganan pandemi.
Dia menilai, pemerintah tidak mengajak elemen lainnya, termasuk Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu dikatakannya mengamini pernyataan Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar dalam acara Harlah ke-23 PKB yang dilakukan secara daring.
Said mengatakan pandemi tidak mungkin akan bisa diselesaikan dan dihadapi oleh pemerintah saja, tanpa mengajak kekuatan civil society.
"Memang benar apa kata Bung Muhaimin, selama ini saya rasakan pemerintah dalam menghadapi pandemi ini main sendiri, baru belakangan akhir akhir ini NU diajak. Vaksinasi NU diajak di beberapa tempat," kata Said Aqil pada Jumat (23/7/2021).
Said kemudian menyoroti juga penanganan pandemi oleh pemerintah pada tahun pertama. Pemerintah dianggap Said tidak pernah mengajak menagani pandemi bersama, bahkan untuk sekadar mengajak ngobrol.
"Dulu awal-awal setahun kemarin sama sekali kita tidak pernah diajak bersama-sama mengatasi pandemi ini. Jangankan diajak, diajak ngomong pun tidak," ujarnya.
"Oleh karena itu, benar apa kata Mas Muhaimin, yang tadi selama ini pemerintah masih gagal dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19," sambung Said.
Pemerintah Gagal Jika One Man Show
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah akan gagal melakukan program vaksinasi apabila hanya berperan dan menjalankannya sendiri. Karena itu ia meminta pemerintah tidak one man show.
Baca Juga: Gerakan Kolaborasi pada Masa Pandemi, Bukan Hanya Sebatas Narasi
Sebab dikatakan Muhaimin, penanganan pandemi salah satunya vaksinasi memerlukan keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah.
"Contoh yang paling medesak hari ini adalah vaksinasi. Vaksinasi ini pasti gagal kalau pemerintah one man show atau menjalankan sendiri," katanya dalam pidatonya di acara Doa dan Syukur 23 Tahun PKB, Jumat (23/7/2021).
Dia mengatakan, mulai sekarang pelan-pelan keterlibatan masyarakat mutlak dibutuhkan dalam penanganan pandemi, termasuk vaksinasi.
"Karena itu strategi pembangunan yang kita lakukan harus benar-benar tidak hanya top down, tapi bottom up, tidak hanya satu arah tapi seluruh arah bergerak di dalam mengatasi pandemi," ujarnya.
Indonesia Masih Tertinggal Jauh
Sebelumnya, Muhaimin mengakui bahwa penanganan pandemi di Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain. Di mana kata dia ada negara-negara yang sudah sukses menangnai pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal