Suara.com - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ade Irfan Pulungan menilai rencana aksi unjuk rasa menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) besok Sabtu (24/7/2021) sebagai sesuatu yang tak bermoral dan di luar akal sehat.
Di masa pandemi Covid-19, Ade Irfan menilai masyarakat seharusnya menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan karena berpotensi menyebarkan infeksi virus Corona.
"Seruan itu tidak bermoral dan tidak mempunyai akal sehat," ujar Irfan saat dihubungi Suara.com, Jumat (23/7) malam.
"Kenapa saya dikatakan begitu, karena di masa pandemi ini ya kita seharusnya menghindari adanya kerumunan, menghindari adanya keramaian."
Aksi bertajuk 'Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game' dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (25/7/2021) besok.
Para peserta aksi rencananya akan long march dari Glodok, Jakarta Barat. Selanjutnya mereka berkumpul di Istana Negara.
Irfan menekankan bahwa para peserta aksi 'Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game' tak memiliki jaminan untuk terhindar dari infeksi Covid-19 apabila tetap memilih berdemo dan berkerumun.
"Justru ini ada seruan ada ajakan kan seperti itu pertanyaannya orang yang menyerukan itu ya apakah dia bisa menjamin, orangnya akan hadir ini bisa terbebas dari penularan covid19," ucap dia.
Poltisi PPP itu heran kepada pihak-pihak yang mengajak seruan untuk menolak kebijakan pemerintah tersebut.
Baca Juga: Muncul Ajakan Demo Tolak PPKM Besok, Polri: Sampaikan Lewat FGD Online
Menurutnya, orang-orang yang menyerukan aksi penolakan PPKM merupakan pihak yang tak mempunyai akal sehat. Bahkan merugikan orang lain.
"Kenapa dia tidak melakukan seruan itu kepada keluarga-keluarga intinya saja, kenapa harus ajak orang lain. Jangan mengambil kesempatan ya di masa pandemi untuk kepentingan-kepentingan yang merugikan orang lain itu, itu yang saya bilang tidak punya moral dan tidak punya akal sehatnya," tutur Ade Irfan.
"Justru dengan adanya aksi yang melakukan kerumunan banyak orang itu malah berpotensi membuat klaster terbaru dan menambah orang akan berdampak, orang akan kena covid."
Lebih lanjut, Irfan menegaskan pemerintah tak melarang untuk berunjuk rasa, tetapi dia menghimbau kepada masyarakat untuk menimbang masak-masak terkair kerugian seperti apa yang bakal didapat.
"Kalau pun masukan ada, ya itu kan bisa disampaikan dengan cara elegan ya. Bukan kita melarang untuk melakukan aksi tapi waktunya pada saat ini tidak tepat, kurang tepat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ada Ajakan Aksi Jokowi End Game, Mahfud MD Minta Masyarakat Tetap Tenang
-
Antisipasi Demo Tolak PPKM, Polisi Pasang Barikade Kawat Berduri di Sekitar Istana Negara
-
Dituding Penggerak Jokowi End Game, Delpedro Marhaen: Aksi Karena Warga Marah
-
Ada Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game, PAN: Ada yang Cari Kesempatan dalam Kesulitan
-
Legislator PDIP Ini Sedih Muncul Seruan Demo Tolak PPKM: Agenda Mengorbankan Rakyat!
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak