Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmat Handoyo menegaskan saat ini pemberian dosis ketiga untuk vaksin Covid-10 hanya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Terkait viral influencer yang mendapat booster, ia meminta ada didalami dan ditelusuri.
"Saya tidak berandai-andai, lebih baik diselidiki, lebih baik didalami, kemudian ditelusuri. Apakah itu bentuk kealpaan ataukah bentuk kelalaian yang tidak terencana," kata Rahmat kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).
Menurut dia pendalaman perlu dilakukan, mengingat jika hal itu benar tentu saja akan memunculkan masalah sosial dan rasa ketidakadilan. Pasalnya masih ada jutaan masyarakat yang bahkan sampai saat ini belum mendapatkan vaskin dosis pertama.
"Lha wong jutaan warga kita yang belum divaksin pertama saja masih banyak jutaan. Kok ini yang sudah divaksin dua kali divaksin di luar nakes, itu harus kita bertanya," kata Rahmat.
Ia menjelaskan mengapa untuk vaksin booster saat ini masih menggunakan skala prioritas, di mana tenaga kesehatan didahulukan untuk mendapatkannya. Hal itu karena terkait dengan pekerjaan mereka yang memiliki potensi lebih besar untuk tertular virus.
"Karena kenapa prioritas itu yang booster itu dari Moderna diberikan kepada mereka, karena potensi tertular itu kan sangat rawan ya. Saudara kita nakes itu kan setiap hari berjumpa dengan para pasien baik yang terpapar maupun yang tidak di rumah sakit itu kan begitu besar potensi untuk terkena," pungkasnya.
Viral Influencer Vaksin Ketiga
Viral di media sosial seorang influencer diduga mendapatkan jatah suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga alias vaksin booster.
Prosesi penyuntikan vaksin booster tersebut dilakukan di gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Kasus Coretan Open BO di Baliho, Begini Reaksi Pimpinan DPR Rekan Puan Maharani
Hal itu terungkap dari unggahan akun Instagram @johandjayanto.
"Tadi siang ada teman gue tiba-tiba cerita kalau teman dia yang influencer (bokapnya pengusaha) hari ini dapat vaksin dosis ketiga Moderna (yang seharusnya buat nakes)" kata Johan seperti dikutip Suara.com, Rabu (28/7/2021).
"Ternyata gue juga follow dan bisa lihat story dia. If you know who is he/she, coba deh perhatiin latar belakang IG Story dia di gedung pemerintahan," imbuhnya.
Dalam foto yang diunggah, si influencer yang tak disebutkan namanya itu sedang melakukan vaksinasi dosis ketiga.
Di belakang si influencer tersebut terlihat jelas logo DPRD DKI Jakarta berukuran besar terpasang di dinding.
"Selasa, 9.18 WIB. Vaccine shot x3: booster," tulis si influencer melalui Instagram Story miliknya.
Sesaat setelah Johan mengunggahnya, Instagram Story milik si influencer sudah dihapus. Meski demikian, ia mengaku sudah sempat mengabadikannya.
Ia mengaku heran dengan seorang influencer yang mendapatkan vaksin booster. Padahal, vaksin booster untuk saat ini baru diperuntukkan bagi para nakes.
"Berdasarkan perintah presiden, vaksin dosis tiga hanya ditujukan untuk nakes yang sedang berjuang melawan Covid-19 di garda terdepan. Hal ini dikonfirmasi oleh menteri kesehatan juga. Jadi kecolongan pak?" ungkapnya.
Meski demikian, ia menolak jika unggahannya tersebut dikaitkan dengan politik.
"Gue sama sekali tidak bertujuan untuk mengkritik pemerintah. Jadi jangan bawa-bawa politik ya! Gue hanya rakyat biasa yang baca berita, lihat data dan kebetulan kok ketemu case yang gue enggak ngerti kenapa bisa terjadi hehe," tuturnya.
Hingga berita ini dipublikasi, Suara.com masih mencoba mengonfirmasi pihak terkait tmengenai kebenaran unggahan tersebut.
Sebagai informasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan vaksin booster diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan. Vaksin yang akan digunakan adalah vaksin Moderna asal Aamerika Serikat.
"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan Vaksin Moderna," ujar Menkes dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Jumat (10/7/2021).
Ia menyampaikan bahwa penggunaan Vaksin Moderna itu sudah melalui diskusi dengan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penasihat independen.
Ia menambahkan rencana vaksinasi ketiga itu juga sudah disetujui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).
Menkes mengatakan, pemberian vaksin ketiga itu sebagai upaya menjaga tenaga kesehatan agar bisa konsentrasi bekerja.
"Karena nakes setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi kadarnya, mereka harus dilindungi. Penting untuk kita pahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kasus Coretan Open BO di Baliho, Begini Reaksi Pimpinan DPR Rekan Puan Maharani
-
Heboh Fasilitas Hotel Isoman Bagi Anggota DPR, Fraksi Nasdem: Lebih Baik Buat Rakyat
-
Kasus TNI Injak Kepala Difabel di Papua, Jangan sampai Jadi Isu Rasial Seperti di Amerika
-
Puan Maharani: Cegah Luar Jawa - Bali Jadi Episentrum Baru Covid-19
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kenapa Anak-anak Ikut Unjuk Rasa? Ini Temuan Menteri Perlindungan Anak
-
CEK FAKTA: Rumah Roy Suryo Dijarah dan Dibakar Massa
-
Israel Bom Ibu Kota Qatar
-
Cerita SMA Negeri 4 Mataram Soal Chromebook Era Nadiem Makarim : Tak Ada Office-nya
-
Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar
-
RUU Anti-Flexing Ahmad Dhani Disambut Skeptis Golkar: Cukup Diatur Fraksi, Tak Perlu UU
-
Jhon Sitorus Sindir Purbaya: Si Paling Tahu Keuangan Negara
-
Bahlil Kumpulkan Fraksi Golkar di DPR, Beri Arahan Khusus: Harus Peka Kondisi Masyarakat
-
Perusuh Memasuki Kediaman Presiden Nepal
-
Kenapa Publik Kini Bersimpati pada Sri Mulyani: Dianggap Karyawan Terbaik Didepak Bos?