Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD berharap, masyarakat, terutama yang sedang terinfeksi covid-19, tidak panik.
Menurutnya, salah satu faktor yang berpengaruh untuk sembuh dari covid-19 adalah ketenangan, selain mengonsumsi obat-obat terapi.
Terkait hal tersebut, Mahfud mengungkapkan banyak warga mengklaim menemukan obat tradisional yang moncer menyembuhkan covid-19.
Mahfud menuturkan, tentu klaim tesebut tidak bisa dipercaya. Ada pula orang yang mengklaim menemukan obat covid-19 dan telah dicoba oleh orang sekampung ternyata moncer.
Padahal, kata Mahfud, kala orang sekampung itu meminum obat tersebut, belum ada covid-19.
"Saya dapat banyak (laporan) setiap hari, 'ada obat ini hasil bertapa 40 hari', katanya. Mau menghadap Presiden untuk presentasi. Ini sudah dicoba orang sekampung sembuh semua, padahal waktu itu memang belum ada covid-19. Tapi di situ ketenangan yang ditampilkan, membuat masyarakat tenang dan taat," ujar Mahfud dalam dialog dengan organisisasi keagamaan secara virtual, Kamis (29/7/2021).
Mahfud berkesimpulan, faktor ketenangan juga ikut memengaruhi seseorang mampu melawan covid-19.
Sebab, ketika mencapai ketenangan, setiap orang bisa menaati semua pola hidup sehat seperti yang diinginkan pemerintah.
Mahfud kembali menegaskan, ketika seseorang terpapar penyakit termasuk covid-19, yang dibutuhkan adalah ketenangan.
Baca Juga: Kutip Ibnu Sina saat Bicara Covid, Mahfud MD: Orang Sakit Itu Jangan Ditakut-takuti
Untuk memperkuat argumentasinya, Mahfud mengutip kata-kata Ibnu Sina, bahwa ketenangan adalah separuh kesembuhan. Sedangkan 50 persen lainnya prokes dan lain sebagainya. Ketenangan bisa dibangun dari sudut pendekatan agama, adat istiadat, kearifan lokal dan lain-lain.
Mantan Ketua MK itu menyebut, penyakit covid-19 sama seperti penyakit lain yang ada obatnya.
Khusus untuk melawan covid-19, solusi kekiniannya adalah mengikuti vaksinasi, memakai masker, berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, serta mengonsumsi obat-obat terapi.
"Sama kan, diare obatnya Diatab. Pusing perjalanan, obatnya Antimo. Kalau pusing di rumah, paracetamol atau Decolgen. Kalau corona itu vaksin, masker, dan obat-obat, " kata dia.
Namun kata Mahfud, setiap orang bahkan memiliki kecenderungan obat sendiri saat terpapar Covid-19.
"Setiap orang punya kecenderungan obat sendiri, karena ketenangan," tutur Mahfud.
Ia kemudian menceritakan, karena ketenangan di kampung ada Kiai yang mengaku menemukan obat vaksin yang mujarab. Apa itu? Air kelapa. "Air kelapa dicampur daun apa diminum orang sekampung dan sembuh Pak. Itu kan tenang, meskipun orang gak sakit diobati, ya sembuh semua. Itu ketenangan, bukan karena obatnya," papar Mahfud MD.
Catatan Redaksi: judul dan sebagian isi artikel ini telah direvisi oleh redaksi Suara.com pada hari Sabtu, 31 Juli 2021, setelah kami mendapat protes dari Mahfud MD.
Mahfud MD memprotes karena judul dan isi artikel ini sebelumnya, melenceng dari makna yang hendak disampaikannya.
Melalui catatan ini, redaksi Suara.com meminta maaf kepada Mahfud MD serta publik.
Sebagai bentuk pertanggungjawabn redaksi, selain merevisi artikel ini, kami juga telah memublikasikan artikel terbaru Mahfud MD tentang hal sama. Ini tautan artikel baru tersebut.
Berita Terkait
-
Mau Dipolisikan Jika 1x24 Jam Tak Minta Maaf, Begini Reaksi ICW soal 'Ancaman' Moeldoko
-
Kutip Ibnu Sina saat Bicara Covid, Mahfud MD: Orang Sakit Itu Jangan Ditakut-takuti
-
Polisi 'Pelototi' Sejumlah Obat di Apotek Kediri, Jangan Sampai Markup HET di Masa Pandemi
-
Dianggap Fitnah Moeldoko, Otto Hasibuan Ancam Polisikan ICW Jika Tak Minta Maaf 1x24 Jam
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada