Suara.com - Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani pada rapat luar biasa parlemen Senin (2/8/2021) waktu setempat mengatakan, bahwa rencana keamanan baru yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan masyarakat internasional akan membuat Taliban bertekuk lutut dalam enam bulan.
Presiden Ghani mengarahkan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan serta dinas rahasia NDS (Direktorat Keamanan Nasional) untuk mempercepat upaya memperkuat dan menyelesaikan pasukan rakyat melawan Taliban.
Ghani mengeluarkan peringatan keras kepada Taliban untuk terlibat dalam dialog yang berarti untuk perdamaian atau menghadapi kekalahan telak di medan perang.
“Rencana pengamanan kita sudah jelas, saya hanya akan mengatakan semua persiapan sudah selesai untuk menunda gelombang 'fitnah' ini. Tidak ada keraguan elemen utama dari rencana ini adalah pemberontakan rakyat satu baris dengan pasukan keamanan,” kata dia.
Menyikapi rencana tersebut, lanjut dia, tentara akan berkonsentrasi pada pertahanan aset strategis, dan kepolisian akan menjamin keamanan daerah dan kota strategis, sedangkan NDS akan melakukan proses perjuangan rakyat.
“Rencana keamanan kami jelas. Kami semua siap untuk mengakhiri pemberontakan Taliban dalam enam bulan ke depan,” kata presiden Afghanistan.
Bagaimana Reaksi Taliban?
Taliban dengan cepat menolak pernyataan presiden Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan, "Pernyataan Ashraf Ghani semuanya 'omong kosong', dia berusaha mengendalikan situasi dan kesalahannya yang buruk. Negara telah memutuskan untuk menuntut pengkhianat nasional dan membawa mereka ke pengadilan. Deklarasi perang, tuduhan, dan pernyataan yang salah tidak bisa memperpanjang waktu dia (Ghani) yang sudah berakhir."
Baca Juga: Dilanda Perang Tak Berkesudahan, Ribuan Warga Afghanistan akan Diizinkan Mengungsi ke AS
Pekan lalu kelompok itu mengungkapkan kekhawatirannya mengenai pernyataan Presiden Ghani sebelumnya tentang membawa perdamaian dan ketertiban dalam enam bulan mendatang.
“Imarah Islam (Taliban) juga memperingatkan bahwa dalam enam bulan ke depan, tanggung jawab untuk setiap transformasi militer akan jatuh pada para pemimpin pemerintahan Kabul (pemerintah Afghanistan). 'Mujahidin' Imarah Islam (Taliban) akan mempertahankan wilayah mereka dengan kuat dan perang oleh musuh akan terus berlanjut," kata kelompok itu sebelumnya.
Gagasan tentang milisi telah menimbulkan kekhawatiran di antara kelompok hak asasi manusia, di mana Human Rights Watch menyerukan untuk menghapus gagasan itu sama sekali.
Kelompok HAM itu telah memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa milisi seperti itu dan kemungkinan pengawasan yang lebih sedikit berisiko menjadi milisi lain yang kejam yang beroperasi di luar rantai komando militer. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)
Berita Terkait
-
Dilanda Perang Tak Berkesudahan, Ribuan Warga Afghanistan akan Diizinkan Mengungsi ke AS
-
Ketakutan Wanita Afghanistan Jika Taliban Berkuasa
-
Perempuan Afghanistan Takut Taliban Kembali Berkuasa: Dikekang hingga Jadi Budak Seks
-
Rahasia Terbongkar! Serangan Drone Amerika Bunuh Warga Sipil Afghanistan
-
Negara Lain Perangi Covid-19, Afghanistan Perang Betulan, 2.400 Warga Tewas dan Luka
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan