Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pulau reklamasi akan lebih cepat tenggelam ketimbang daratan yang natural. Karena itu ia menyebut keputusannya membuat pulau imitasi itu sampai saat ini sudah tepat.
Hal ini dikatakan Anies saat membahas soal kemungkinan tenggelamnya Jakarta yang sempat disinggung dalam pidato Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam webinar yang diadakan Ikatan Alumni ITB. Dalam acara itu, Anies membahas dua penyebab yang bisa membuat Jakarta tenggelam.
"Saya ingin sampaikan disini bahwa buat kami di Jakarta ini double, satu permukaan air laut yang naik yang kedua adalah air tanah yang turun," ujar Anies dalam acara itu.
Anies mengatakan, penelitian para ahli menyebut penurunan tanah di Jakarta Utara tejadi sekitar puluhan millimeter. Sedangkan di pulau buatan, penurunannya bisa lebih dari 80 milimeter tiap tahunnya.
"Penurunan muka tanah di pulau artifisial (hasil reklamasi) itu berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan daratan Jakarta yang asal," tuturnya.
Sejauh ini, Anies telah menghentikan kegiatan reklamasi teluk Jakarta di tahun 2017 sejak ia menjabat. Namun masih ada sengketa dengan pengembang dan tiga pulau yang sudah terlanjur jadi sebelum ia memimpin.
Dengan data yang ia punya itu, ia meyakini keputusannya tak melanjutkan reklamasi adalah hal yang tepat.
"Ini adalah fakta yang membuat kami makin merasa yakin bahwa menghentikan tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak lands subsidence, dampak dari naiknya permukaan air laut," pungkasnya.
Baca Juga: Anies Ungkap Motif Joe Biden yang Sebut Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan
-
'Mangkir Berjamaah?' 4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Kompak Absen dari Panggilan KPK
-
Kalah Praperadilan, Kubu Nadiem 'Sentil' Hakim Cuma Hitung Alat Bukti Tidak Uji Substansi