Suara.com - Pengunjung di Mal Kota Kasablanka (Kokas) menyambut baik dibukanya kembali pusat perbelanjaan pada masa perpanjangan PPKM Level 4 di Pulau Jawa dan Bali. Mereka mengaku senang karena dapat berbelanja kembali secara langsung.
Seorang pengunjung Mal Kokas, Fita (18) mengakui senang dengan pelonggaran yang diberlakukan pemerintah. Setidaknya, setelah hampir sebulan lebih dia tidak pernah menginjak kaki di pusat perbelanjaan.
Apalagi Fita mengaku, lebih puas berlanja secara langsung dibanding dengan membeli barang secara daring. Dengan pelonggaran yang diberlakukan pemerintah, dia memanfaatkan untuk berbelanja ke Mal Kokas.
“Lebih memudahkan saya pastinya. Kalau saya kurang suka (berbelanja) online (daring) ya. Soalnya lama menunggunya,” kata dia saat ditemui Suara.com di Mal Kokas, Jakarta Selatan pada Rabu (11/8/2021).
Di samping itu, Fita menilai dengan beroperasinya kembali pusat perbelanjaan tentunya sangat membantu mereka yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas jual beli di mal, seperti para penjaga toko.
“Mbak-mbak dan mas-mas (karyawan mal) yang kerja di sini pastikan kalau mal tutup ada pemotongan gaji, ada yang gajinya yang tidak dibayar atau ditunda. Dengan dibukanya mal mereka dapat bekerja kembali,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait beberapa tempat hiburan di mal seperti bioskop yang belum diperkenankan beroperasi, Fita meminta agar pemerintah melakukan secara bertahap.
“Jangan dulu deh, tunggu dulu sampai benar-benar stabil barulah dibuka kembali,” kata Fita.
Terkait aturan wajib vaksin bagi pengunjung mal, Fita mengatakan sangat mendukung kebijakan itu.
Baca Juga: Kembali Beroperasi, Begini Suasana Mal Kokas Jakarta
Menurutnya lewat persyaratan tersebut secara langsung memberikan rasa aman baginya.
“Sangat mendukung persyaratan wajib vaksin bagi pengunjung mal,” ujarnya.
Senada dengan Fita, pengunjung lainnya, Said (27) juga mengungkapkan kegembiraannya dengan diperbolehkan beroperasinya kembali pusat perbelanjaan.
“Ya senang ya, setelah beberapa lama PPKM akhirnya bisa nge-mal lagi. Tapi yang penting syaratnya harus dipenuhi ya seperti wajib vaksin. Tapi kita juga harus terapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Dia mengaku, selama PPKM diberlakukan dan pusat perbelanjaan masih tutup, berusaha menahan diri berbelanja, seperti pakaian, meski sebenarnya bisa membeli secara daring.
Namun dia mengaku lebih puas jika melihat barannya secara langsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf